Kebakaran Melanda 4 Rumah Sewa Semipermanen di Aceh, Ini Dugaan Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 – 20:52 WIB
Kebakaran yang menghanguskan rumah sewa di Desa Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Senin (8/7/2024). ANTARA/HO-BPBD Bener Meriah

jpnn.com - BANDA ACEH - Sebanyak empat unit rumah sewa semipermanen di Desa Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh hangus terbakar, Senin (8/7). Kebakaran rumah itu diduga akibat korsleting listrik.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Fadmi Ridwan menyebut bencana kebakaran di kawasan permukiman itu terjadi pada Senin (8/7) sekitar pukul 15.00 WIB.“Kondisi terakhir, api sudah dipadamkan. (Penyebab, red) diduga akibat korsleting listrik,” kata Fadmi di Banda Aceh, Senin (8/7).

BACA JUGA: Kebakaran Menghanguskan 12 Ruko di Kota Palangka Raya, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

BPBD Bener Meriah mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi untuk pemadaman api, dan urut dibantu masyarakat dan personel TNI/Polri di daerah itu.

Menurut Fadmi, empat unit rumah sewa tersebut merupakan milik Erwansyah (52). Adapun satu unit rumah yang terkena imbas milik ?Fatimah Syam (45). Dalam laporan, tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu. “Untuk sementara korban mengungsi ke rumah saudara,” ujarnya.

BACA JUGA: 4 Hektare Lahan Gambut di Sungai Rengit Banyuasin Terbakar

Sebelumnya, BPBA mencatat sebanyak 99 kejadian bencana yang melanda wilayah Aceh hingga pertengahan 2024 dengan total kerugian mencapai Rp 55,8 miliar.

"Periode Januari hingga Juni 2024 Aceh dilanda 99 kejadian bencana, korban jiwa dua orang, dengan prakiraan kerugian mencapai Rp 55,8 miliar,” kata Fadmi.

BACA JUGA: Tendik Lulusan SD dan SMP Prioritas PPPK 2024, Satpol PP & Damkar Diakomodasi 

Dari data itu, lanjut dia, kebakaran permukiman merupakan bencana paling dominan di Aceh hingga pertengahan tahun dengan 39 kali kejadian yang menimpa 187 unit rumah. Bencana tersebut menyebabkan kerugian Rp 39 miliar.

BPBA bersama semua unsur pemerintahan dan masyarakat Aceh terus berupaya meningkatkan mitigasi bencana agar jumlah kejadian dapat terus turun dari tahun ke tahun.

Pihaknya juga berharap dalam upaya pengurangan risiko bencana nanti akan terwujud sebuah langkah pemberdayaan masyarakat yang fokus pada kegiatan partisipatif dalam melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian, serta aksi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

“Langkah ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat atau komunitas yang mampu mengelola lingkungan dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Aceh,” ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler