Kebanjiran Surat dari Orang Kondang, Jokowi Kukuh Eksekusi Hukuman Mati

Rabu, 11 Maret 2015 – 18:11 WIB
Andi Widjajanto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Jelang eksekusi mati terpidana kasus narkoba gelombang dua, Presiden Joko Widodo kebanjiran surat dari sejumlah tokoh dan komunitas baik nasional maupun internasional. Banyak yang mendukung banyak pula yang menentang hukuman mati itu. 

Di antaranya yang menentang adalah surat dari gitaris Black Sabbath Tony Iommi, pendiri perusahaan ternama Virgin asal Inggris, Richard Branson, dan mantan Presiden Brasil Fernando Henrique Cardoso.

BACA JUGA: Ini Senjata Sakti BW Tolak Pemeriksaan Polisi

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengaku belum mengetahui apakah surat-surat itu telah sampai di lingkungan Istana Negara atau belum. Namun, sejauh ini presiden tidak pernah membahas soal surat-surat tersebut.

"Saya harus cek dulu soal surat-surat itu. Tapi sejauh ini kami belum ada pembahasan soal itu," tegas Andi di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3).

BACA JUGA: Inilah Jadwal Tahapan Pilkada Serentak 2015

Andi mengatakan meski mendapat banyak surat maupun masukan terkait penolakan hukuman mati, keputusan presiden tidak berubah. Presiden tidak akan memberi pengampunan terhadap terpidana kasus narkoba. 

Presiden, tegasnya, sudah berulangkali menyampaikan bahwa Indonesia sudah darurat narkoba. Oleh karena itu perlu ada tindakan tegas pada para pengedar.

BACA JUGA: Agung Bantah Ada Pengurus Palsu di Munas Ancol

"Yang dilakukan presiden adalah tidak berikan pengampunan seluruh kasus-kasus terkait narkoba. Jadi otomatis masalah hukuman mati narkoba, tidak ada arahan dan kebijakan baru dari presiden," tandasnya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunda Eksekusi Mati, Jokowi Takut Sadapan Dibuka Australia?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler