Kebanyakan, Anggota Polri Bunuh Diri karena Stres

Senin, 02 November 2015 – 19:17 WIB

jpnn.com -

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan. Foto: dok/jawapos.com

BACA JUGA: Usulan Rp 16 Miliar untuk Pengangkatan Honorer K2 Tidak Masuk di APBN 2016

JAKARTA - Kasus bunuh diri anggota Polri kebanyakan disebabkan karena stres. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, stres itu bisa terjadi karena tekanan pekerjaan ditambah urusan pribadi. 

Anton menjelaskan, pernah ada satu penelitian yang menyatakan bahwa 80 persen anggota Polantas maupun Reserse stres karena beban tugas. 

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Fokus Atasi Bencana Asap

“Masalah tugas di kepolisian salah satu yang mengundang stres. Ini memang salah satunya. Sudah beban tugas berat, ada lagi masalah pribadi,” kata Anton di Mabes Polri, Senin (2/11). 

Karenanya, sebelum masuk kepolisian, setiap calon harus mengikuti psikotes. Setelah di dalam, kata Anton, Propam maupun dinas psikologi terus berupaya untuk mempelajari dan melakukan antisipasi agar peristiwa yang diinginkan tidak terulang.

BACA JUGA: Polri Turun Tangan Usut Gunjingan Foto Jokowi Kunjungi Suku Anak Dalam

Anton juga meminta pimpinan masing-masing untuk lebih memperhatikan anak buahnya. Pimpinan harus lebih peka akan permasalahan yang dihadapi anak buahnya. Jangan hanya sibuk dengan urusan masing-masing. “Orang lain (masyarakat) saja dilayani, masa anak buah sendiri tidak?” katanya.

Seperti diketahui, teranyar Kanit Lantas Polsek Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Iptu Budi Riyono, bunuh diri di rumah teman wanitanya berinisial H di Perumahan Griya Kenangan, Cipondoh, 31 Oktober 2015.  (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Korupsi via Pendidikan, KPK Gelar Teacher Supercamp


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler