Kebebasan Disalahgunakan untuk Sebarkan Hoaks dan Fitnah

Refleksi 20 Tahun Reformasi

Selasa, 22 Mei 2018 – 20:35 WIB
Wakil Ketua MPR Mahyudin saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Selasa (22/5/2018). Foto: Humas MPR

jpnn.com, BERAU - Perjalanan 20 tahun reformasi telah banyak hal positif yang dicapai, salah satunya adalah kebebasan pers dan kebebasan berpendapat. Namun, bagi Wakil Ketua MPR Dr. Mahyudin, kebebasan itu cenderung kebablasan.

"Eforia demokrasi yang demikian ramai masih disalahgunakan dengan begitu mudahnya orang menebar fitnah, hoaks, dan sebagainya. Itu catatan 20 tahun reformasi," kata Mahyudin usai menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada ratusan mahasiswa STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Selasa (22/5/2018).

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Ayo Kembali ke Nilai Luhur Bangsa

Meski demikian, Mahyudin berharap reformasi yang telah membawa kemajuan bisa membuat bangsa Indonesia lebih baik lagi. "Meski ada kekurangan, kita bisa berbuat sesuatu yang lebih baik lagi di masa depan," ujarnya.

Mahyudin juga menolak adanya usulan atau wacana untuk melakukan reformasi jilid II. Bagi Mahyudin, reformasi jilid II tidak ada urgensinya. Sebaiknya bangsa ini bisa menjaga ketenangan dan situasi kondusif. Ide-ide seperti reformasi jilid II hanya akan memecah-belah bangsa.

BACA JUGA: Mahyudin: Krisis Kepercayaan Adalah Tantangan Kebangsaan

"Tidak usahlah macam-macam. Tidak ada agenda yang mendesak untuk itu. Ide itu dikait-kaitkan dengan agenda Pilpres. Mari kita jaga ketenangan dan situasi yang kondusif, jangan sampai ada ide-ide seperti itu yang akan memecahbelah bangsa. Saya kira (reformasi jilid II) tidak perlu dibicarakan," katanya.

Terkait reformasi yang dilakukan mahasiswa dan penyampaian Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada mahasiswa, Mahyudin menjelaskan mahasiswa perlu mendapat peguatan dasar dan ideologi negara, yaitu Pancasila.

BACA JUGA: Mahyudin: Banyak Pejabat Korupsi Picu Krisis Kepercayaan

"Dengan demikian diharapkan Pancasila bisa menjadi perilaku bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," harapnya.

"Dengan sosialisasi ini kami harap bisa membendung pengaruh pengaruh budaya asing yang tidak cocok dengan budaya kita sehingga kita tidak kehilangan jati diri bangsa kita. Hal ini yang kita perkuat," sambungnya.

"Karena itu hari ini kami ada di kampus-kampus dengan harapan generasi muda bisa menjadi generasi emas di masa mendatang dan membuat Indonesia lebih baik lagi," tutupnya. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhaimin: Harkitnas Mendorong Indonesia Menjadi Negara Maju


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler