Keberadaan Kampung Siaga untuk Meminimalisir Korban Bencana

Senin, 25 September 2017 – 21:36 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa saat membuka jambore kampung siaga bencana (KSB) di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul, hari ini. foto: istimewa for jpnn

jpnn.com, BANTUL - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menegaskan keberadaan Kampung Siaga Bencana (KSB) sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk meminimalisir jumlah korban jika terjadi bencana.

Untuk itu, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membentuk KSB tersebut.

BACA JUGA: Kemensos Perkuat Pelopor Perdamaian di Tanah Air

Hal itu diungkapkan Mensos saat membuka jambore kampung siaga bencana (KSB) di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul, hari ini.

Mensos menjelaskan, kampung siaga bencana merupakan community based penanggulangan bencana binaan Kementrian Sosial bersama Dinas Sosial diseluruh Indonesia.

BACA JUGA: Irfan Idris: Kemensos telah jadi Mitra Strategis bagi BNPT

"Kalau kita tidak membangun kemitraan strategis dengan masyarakat, any time kemungkinan muncul sewaktu ada bencana pasti terjadi kegagapan," katanya.

Dalam Jambore KSB kali ini peserta yang dilibatkan adalah mereka-mereka yang berasal dari daerah yang berpotensi terjadi bencana alam di DIY.

BACA JUGA: Kemensos Salurkan Bantuan Sosial untuk Eks Napiter

Keberadaan KSB, dikatakan mensos bisa berbasis desa, antar desa, atau pun sub desa. Para anggota KSB ini dilatih untuk melakukan tindakan pasca terjadi bencana.

"Yang terpenting adalah bagaimana membangun harmony with disaster, sehingga kami harapkan anggota KSB ini bisa membangun kesiap siagaan di kampung masing-masing," tambahnya.

Sementara, Direktur Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Adhy Karyono menegaskan ada 7 lomba yang dipertandingkan dalam jambore kali ini.

Ke 7 lomba itu antara lain lomba keposkoan, pendirian tenda, pengelolaan dapur umum, dan pengelolaan admniatrasi dokumen.

Sebanyak 310 orang dari 31 KSB dilibatkan dalam perlombaan sore tadi. Tak heran keriuhan berbalut kompetisi muncul dalam perlombaan pendirian.

Begitu Mentri Sosial melepaskan bendera start, para peserta saling beradu cepat mendirikan tenda darurat sementara.

"Dalam perlombaan ini yang kami nilai meliputi kecepatan, kerapian dan kekompakan," tegas Adhy Karyono.

Lanjutnya, para peserta mesti cepat mendirikan bencana lantaran bila terjadi bencana masyarakat terdampak bisa segera mendapatkan perlindungan.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Yakin Indonesia Bebas Pasung 2019 Bisa Tercapai


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler