jpnn.com - JAKARTA - Keberadaan pengusaha Riza Chalid masih misterius. Taipan minyak itu berkali-kali mangkir panggilan Kejagung. Sedianya, Riza akan digarap dalam dugaan pemufakatan jahat permintaan jatah saham PT Freeport Indonesia.
Namun, jangankan mendatangkan Riza, keberadaan sang pengusaha itu saja Kejagung malah tak tahu. "Sudah dipanggil tapi tidak ada. Saya juga tidak tahu di mana (keberadaannya)," kata Jampidsus Kejagung Arminsyah, Kamis (4/2).
BACA JUGA: Pentolan Honorer: Pemerintah Mau Hemat tapi Tidak Ngaca Diri
Meski demikian, Kejagung tetap berupaya mencari dan mendatangkan Riza untuk menjalani pemeriksaan. "Ya kita akan mencarinya dimana dan berusaha meminta keterangan darinya," ujar mantan Jamintel Kejagung, itu.
Lalu apakah masih butuh keterangan Riza untuk meningkatkan kasus ini ke tingkat penyidikan dan menjerat tersangka? Arminsyah mengatakan, kalau bukti yang diperoleh sudah cukup, maka tak perlu keterangan Riza.
BACA JUGA: BLARRR... Bunyi Ledakan dan Tembakan Terdengar di Polda Metro Jaya
"Tapi, kan harus ada cukup bukti bahwa memang ada tindak pidananya (untuk meningkatkan ke penyidikan)," ungkap dia.
Kejagung sudah mendapatkan keterangan mantan Presiden Direktur PT FI Maroef Sjamsoeddin dan bekas Ketua DPR Setya Novanto. Namun, Novanto hari ini menyangkal minta saham dan mencatut nama Presiden Joko Widodo serta Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan, Novanto membantah suara di rekaman yang telah dikantongi Kejagung berisi suaranya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Pemeriksaan Novanto Dihentikan di Tengah Jalan, Ada Apa?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Diperiksa Kejagung, Setya Novanto Bilang Begini, Percaya Nggak Sih?
Redaktur : Tim Redaksi