Kebijakan Penyelesaian Honorer K2 tak Boleh Jadi Mesin Pembunuh

Jumat, 08 Mei 2015 – 17:59 WIB

jpnn.com - JAKARTA- Forum Honorer Indonesia (FHI) menyambut baik keinginan MenPAN-RB Crisnandi menyelesaikan permasalahan honorer kategori dua (K2) secara nasional dengan menyerap aspirasi tenaga honorer melalui berbagai forum di Indonesia.

Namun, Ketua Dewan Pembina FHI Hasbi menyatakan, pihaknya tetap meminta formulasi kebijakan dan skenario penyelesaian tenaga honorer benar-benar menjadi solusi terbaik.

BACA JUGA: Dua WNI Lolos dari Hukuman Gantung di Malaysia

"Kami berharap rumusannya merupakan solusi bukan sebaliknya menjadi mesin kebijakan yang membunuh status dan kesejahteraan honorer yang sudah lama mengabdi pada negara," kata Hasbi kepada JPNN, Jumat (8/5).

Dia menambahkan, FHI bersama seluruh tenaga honorer akan melaksanakan aksi besar-besaran dan memboikot tes K2. Hal itu akan dilakukan jika formulasi kebijakan yang ditawarkan pemerintah tidak pro honorer.

BACA JUGA: Yes! Dua WNI Lolos dari Hukuman Mati Malaysia

Rumusan kebijakan pemerintah itu harus tergambar dalam pembahasan Panja Honorer di Komisi II DPR RI, baik kuota CPNS dari K2 maupun kebijakan tertulis yang menjadi payung hukum pengangkatan tenaga honorer.

"Selama ini kebijakan pemerintah hanya merupakan pernyataan-pernyataan yang memberikan angin surga. Kami mengucapkan terimakasih kepada wakil rakyat di Komisi II DPR RI yang tidak henti-hentinya memperjuangkan nasib tenaga honorer," tegas Hasbi. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Program 9 Juta Hektar Lahan Transmigrasi Terealisasi Juni

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Minta Data Verval Jadi Rujukan Utama Penyelesaian K2


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler