jpnn.com, PADANG - Kecelakaan maut bus penumpang yang mengangkut puluhan perantau terjadi di Jalan Raya Padang-Solok, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang pada Senin pagi sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut dua anak-anak yang berada di dalam bus dilaporkan meninggal dunia atas nama Adzkia (2), dan Alif (3).
BACA JUGA: Kasatlantas AKP EWD Kena OTT Divisi Propam Mabes Polri? Kombes Zahwani Beri Penjelasan Begini
"Dalam kejadian ini puluhan penumpang mengalami luka ringan, dan dua orang meninggal dunia," kata Kepala Kepolisian Sektor Lubuk Kilangan Kompol Liya Nesmon, di Padang, Senin.
Ia mengatakan para korban telah dievakuasi dari lokasi kejadian, termasuk penumpang yang mengalami luka ringan agar mendapatkan penanganan medis.
BACA JUGA: Anda Kenal Mak-Mak Ini? Dia Sudah Ditangkap Polisi, Kasusnya Memalukan
"Korban yang luka-luka langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, bus membawa penumpang sebanyak 32 orang," jelasnya.
Bus yang mengalami kecelakaan tersebut dilaporkan membawa rombongan "pulang basamo" atas nama Forum Komunikasi Minang Bersatu (FKMB) Keluarga Besar Pantai Air Manis Padang.
BACA JUGA: Suami Edan, Istri Lagi Hamil Muda Malah Disuruh Berbuat Terlarang, Sontoloyo
Liya Nesmon mengeklaim kecelakaan bus dengan nomor polisi B 7379 CDA itu tidak menimbukan kemacetan di kawasan setempat yang merupakan jalan lintas Sumatera.
Ia menceritakan kecelakaan berawal ketika bus yang dikemudikan oleh Ridwan (45) melaju dari arah Solok menuju ke Kota Padang.
Ketika sampai di lokasi kejadian bus melaju tidak terkendali lalu menabrak tiang listrik, kemudian terbalik dengan posisi roda di atas di bahu jalan sebelah kanan.
"Masyarakat yang melihat kejadian itu langsung melapor ke Pos Pam Ketupat Ladang Padi, dan langsung kami tindak lanjuti dengan mendatangi lokasi," jelasnya.
BACA JUGA: Kapolda Toni: Pengungkapan Kasus Ini yang Terbesar di Indonesia
Hingga saat ini peristiwa kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian setempat.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean