Kecerdasan Buatan Ternyata Bisa Memprediksi Penyakit Alzheimer 6 tahun lebih awal

Selasa, 19 Februari 2019 – 07:42 WIB
Otak. ILUSTRASI. Foto: Fox News

jpnn.com, JAKARTA - Kecerdasan buatan bisa digunakan untuk memprediksi Alzheimer enam tahun sebelum seorang pasien biasanya didiagnosis.

Dokter menggunakan the self-learning computer untuk mendeteksi perubahan dalam pemindaian otak yang terlalu sulit untuk dilihat dengan mata biasa.

BACA JUGA: Ternyata Jenis Kopi Ini Bisa Melindungi Otak dari Penyakit Alzheimer dan Parkinson

Sistem ini mampu mengidentifikasi demensia pada 40 pasien, rata-rata enam tahun sebelum mereka didiagnosis secara formal.

BACA JUGA: Mengenal Kanker Darah, Penyakit yang Diderita Bu Ani Yudhoyono

BACA JUGA: 6 Makanan untuk Mencegah Penyakit Alzheimer

"Ini adalah jenis tugas yang dipelajari secara mendalam untuk menemukan pola tingkat tinggi dalam data," kata pakar AI asal Inggris, Prof. Noel Sharkey, dari Universitas Sheffield, seperti dilanisr laman Fox News, Minggu (3/2).

"Meskipun ukuran sampel dan tes relatif kecil, hasil penelitian ini sangat menjanjikan sehingga studi yang jauh lebih besar tentunya akan sangat bermanfaat," jelas Sharkey.

BACA JUGA: Peringatan Pertama Alzheimer Ini Bisa Mengejutkan Anda

Boffins dari University of California melatih komputer menggunakan lebih dari 2.100 scan dari 1.002 pasien.

Pemindaian mengukur aktivitas otak dengan melacak penyerapan cairan radioaktif yang disuntikkan ke dalam darah.

Penelitian telah mengaitkan perkembangan Alzheimer dengan perubahan-perubahan tertentu di daerah-daerah otak tertentu.

Algoritma Alzheimer mampu mengajar dirinya sendiri untuk mengenali pola dalam pemindaian otak yang mengindikasikan penyakit.

Sebagai tes terakhir, algoritma Alzheimer diberikan satu set 40 scan dari 40 pasien yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
Hasilnya terbukti 100 persen akurat dalam mendeteksi penyakit Alzheimer bertahun-tahun sebelum pasien itu kemudian didiagnosis.

"Kami sangat senang dengan kinerja algoritma ini. Itu bisa memprediksi setiap kasus yang berkembang menjadi penyakit Alzheimer," kata Dr. Jae Ho Sohn, yang bekerja pada proyek tersebut.

Deteksi dini Alzheimer bisa membuka pintu untuk memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangan penyakit Alzheimer.

"Penyakit yang menyebabkan demensia dimulai di otak hingga 20 tahun sebelum gejala apa pun mulai muncul, menghadirkan peluang penting bagi kita untuk melakukan pencegahan sebelum kerusakan besar terjadi," kata Dr. Carol Routledge, dari Alzheimer's Research UK.

"Studi ini menyoroti potensi pembelajaran mesin algoritma untuk membantu deteksi dini penyakit seperti Alzheimer, tetapi temuan ini perlu dikonfirmasi pada kelompok orang yang jauh lebih besar sebelum kita bisa menilai kekuatan pendekatan ini," pungkas Routledge.

Penelitian ini diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Radiology.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elon Musk: AI Lebih Berbahaya daripada Korut


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler