jpnn.com, BALI - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta resmi mengundurkan diri dari Partai Gerindra lantaran kecewa dikeluarkan dari grup WhatsApp (WA) DPC Partai Gerindra Klungkung.
Suwirta merasa tak lagi dianggap oleh Gerindra. Bahkan, dia menyebut dirinya dianggap sebagai kotoran. Karena itu, Suwirta memilih mundur dari partai besutan Prabowo Subianto tersebut.
BACA JUGA: Hadirkan 2.019 Penari Wanita, Festival Semarapura IV Dibuka
Bupati asal Nusa Ceningan itu mengumumkan keluar dari Partai Gerindra dan langsung mengirim surat pernyataan pengunduran diri bermaterai Rp 6.000 serta kartu tanda anggota (KTA) Gerindra-nya ke Kantor DPC Partai Gerindra Klungkung, Kamis (23/5) lalu.
Dalam surat pernyataan pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung tertanggal 23 Mei 2019, I Nyoman Suwirta mengungkapkan alasannya mengundurkan diri.
BACA JUGA: Program TOSS Bupati Klungkung Patut Dicontoh Kepala Daerah Lainnya
Baca: Oknum PNS Ketahuan Selingkuh Diperas hingga Rp 83 Juta
Alasan paling utama adalah lantaran ingin fokus dalam menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Klungkung
BACA JUGA: Para Bupati Dukung Larangan Iklan dan Sponsor Rokok
Ditemui kemarin, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengungkapkan, sampai saat ini ia belum merasa menjadi seorang politisi.
Dan, dia mengakui belum bisa berbuat banyak untuk partai karena terlalu fokus mengabdikan diri kepada masyarakat selaku Bupati Klungkung.
“Saya dulu juga bukan orang partai sehingga pikiran saya lebih banyak meng-entrepreneur masyarakat,” ujar Suwirta, seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Grup), Jumat (24/5).
Kekurangannya sebagai pengurus partai itu pun semakin dia rasakan setelah mengetahui dirinya telah dikeluarkan dari group WhatsApp (WA) DPC Partai Gerindra Klungkung.
Saat itulah dia merasa tidak dibutuhkan lagi dan diberikan jalan untuk keluar dari Partai Gerindra.
“Waktu itu saya mau berkomentar di grup, kok tidak bisa. Setelah saya tanya salah satu anggota group, dijelaskan kalau saya telah dikeluarkan,” ucapnya.
Baca: Juru Bicara BPN: Kami akan Buktikan di MK
“Itu baru saya tahu dua hari jelang keberangkatan saya ke Malaysia untuk cek kesehatan. Karena tidak menyangka, saya sempat coba lagi saat di bandara. Ternyata tidak bisa juga,” terangnya.
Berawal dari sana, niat untuk mundur dari Partai Gerindra muncul. Dan, keputusan itu pun diambil dengan menyetorkan surat pengunduran diri kemarin.
“Katanya (Gerindra) mau bersih-bersih, berarti saya kotor. Karena saya menganggap saya kotoran di sana, saya keluar saja. Mereka kasih jalan, ya saya harus tahu diri karena saya bukan anggota partai yang militan,” pungkas Suwirta.(rb/ayu)
Redaktur & Reporter : Budi