Kecewa dengan Jokowi, Gerakan Rakyat Memaklumatkan Pemakzulan & Tolak Hasil Pemilu

Minggu, 25 Februari 2024 – 15:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu 2024 di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). Foto: Antara/Andi Firdaus

jpnn.com, JAKARTA - Sekelompok aktivis yang tergabung dalam Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 mengeluarkan maklumat untuk mempersoalkan pemilihan umum dan hasilnya.

Gerakan itu menganggap Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertanggung jawab atas kematian demokrasi dan kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif pada Pemilu 2024.

BACA JUGA: Dugaan Kecurangan Pemilu Mewarnai Penghitungan Suara, Bisakah Hasilnya Dianulir?

Salah satu pentolan Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 Budi Mulyawan alias Cepy menyatakan berbagai kecurangan di pemilu legislatif (pileg) maupun pemilihan presiden (pilpres) pada pesta demokrasi tahun ini merupakan hal yang sangat mengecewakan.

“Pelaksanaan, proses, dan tahapan Pemilu 2024 penuh dengan kecurangan dan cenderung menghalalkan segala cara,” ujar Cepy dalam siaran pers Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 pada Sabtu (24/2/2024).

BACA JUGA: Keanehan Suara Prabowo-Gibran di TPS Jatim dengan Sirekap, Bisa Berlipat Ganda

Cepy menambahkan situasi bangsa saat ini juga kian sulit. Oleh karena itu, gerakan tersebut menyampakkan tujuh kekecewaan.

Lima dari tujuh rasa kecewa Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 itu ditujukan kepada Presiden Jokowi. Pertama, gerakan tersebut kecewa dengan Jokowi selaku presiden yang tidak mampu bersikap netral dan menjamin Pemilu 2024 berjalan jurdil.

BACA JUGA: Syarat Jumlah Kursi Terpenuhi, DPR Dapat Usulkan Hak Angket Pemakzulan Presiden Jokowi

“Kedua, kecewa dengan Jokowi selaku Presiden RI yang tidak mampu mengemban amanat reformasi,” ujar Cepy.

Ketiga, Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 kecewa dengan Presiden Jokowi yang tidak mampu menegakkan demokrasi. “Malah cenderung mematikan demokrasi,” kata Cepy.

Keempat, Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 kecewa dengan Presiden Jokowi yang telah mengabaikan moral dan etika dalam mewujudkan ambisi politiknya.

“Kelima, kecewa dengan Jokowi selaku Presiden RI yang tidak mampu membawa bangsa ini sesuai yang diamanatkan UUD 1945,” imbuh Cepy.

Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 juga menyampaikan kekecewaannya atas kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang tidak dapat melaksanakan fungsinya.

“KPU dan Bawaslu malah cenderung menjadi bagian yang terlibat dalam proses kecurangan Pemilu 2024,” kata tokoh utama Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) pendukung Jokowi di Pilpres 2029 itu.

Terakhir, Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 merasa kecewa dengan tokoh-tokoh bangsa yang mendapingi Presiden Jokowi, bahkan membiarkannya melangkah makin jauh dari cita-cita proklamasi kemerdekaan.

Oleh karena itu, gerakan tersebut mengeluarkan Maklumat Rakyat Gugat Pemilu 2024 yang berisi lima hal.

Pertama, Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 menolak pemilu curang yang dilaksanakan pada 14 Februari lalu.

“Kedua, tangkap dan adili semua pihak yang terlibat dalam kecurangan Pemilu 2024,” bunyi maklumat itu.

Poin ketiga dalam maklumat Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 berisi tuntutan agar semua komisioner KPU dan Bawaslu dipecat.

Keempat, Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 mendukung penuh gerakan mahasiswa dan siap aksi bersama dalam penegakan demokrasi untuk merebut masa depan bangsa yang dirusak oleh Jokowi.

Kelima, Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi dari jabatan presiden.

“Cabut mandatnya, kembalikan mandat ke rakyat atas gagalnya menegakkan pelaksanaan pemilu yang jurdil,” penutup dalam maklumat itu.(jpnn.com)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curigai Penghentian Rekapitulasi, SETARA Institute Ungkit Omongan Jokowi soal PSI


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler