jpnn.com, MINAHASA TENGGARA - Ketua DPC Partai Gerindra Minahasa Tenggara (Mitra), Sulut, Ivanry Matu, mengundurkan diri dari jabatannya itu.
Hal ini menyusul dukungan Gerindra yang memilih ikut bergabung dengan tujuh partai lainnya mengusung pasangan calon bupati-cawabup James Sumendap dan Jocke Legi (JS-Legi).
BACA JUGA: Wow, Paslon di Tiga Pilkada Ini Borong Dukungan Parpol
Dia menilai, proses demokrasi melawan kotak kosong adalah bagian dari kepentingan elit partai. Sementara hak rakyat untuk memilih pemimpin terpasung.
"Secara undang-undang kotak kosong dibenarkan. Akan tetapi apa yang terjadi di Mitra, saya menilai parpol telah gagal menyajikan proses demokrasi yang kompetitif," ujar Matu yang sebelumnya ingin bertarung di pilkada Mitra.
BACA JUGA: Terlalu Berlebihan Anggap PT 20 Persen Menggiring Calon Tunggal
Menurutnya, masyarakat harus diberi kesempatan memilih pemimpin bukan hanya pada satu calon saja. Proses ini seperti halnya pemimpin yang hanya dipilih para elite partai di DPR dan bukan dipilih secara langsung oleh rakyat.
"Partai Gerindra telah memilih untuk ikut menyajikan kotak kosong. Nah sebagai pertanggung jawaban atas proses ini, saya pilih mundur dan tidak menjadi bagian di dalamnya," tegas Matu.
BACA JUGA: Jika Pilpres 2019 Muncul Calon Tunggal, LE: Kita Anggap Kehendak Tuhan
Dia juga menegaskan tidak punya konflik pribadi dengan bakal calon petahana James Sumendap.
Ataupun kecewa terhadap partai yang tidak mengakomodir dirinya. Hanya saja dia memiliki pandangan politik berbeda. Demikian halnya dengan Gerindra.
"Saya tegaskan bahwa di partai saya sempat mengusulkan beberapa nama untuk dipertimbangkan di usung. Bukan saya saja. Akan tetapi hasilnya lain seperti ini. Saya sayangkan banyak kader potensial di Mitra yang tidak diakomodir hanya karena kepentingan elite partai," keluhnya. (MP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Ipul Berpotensi jadi Calon Tunggal, Usul Terbitkan Perppu
Redaktur & Reporter : Soetomo