Kecewa Putusan Wasit, PSIS Kirim Surat Protes Kepada Komdis PSSI

Sabtu, 01 Juni 2019 – 22:14 WIB
Laga Persebaya vs PSIS Semarang di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (30/5) berakhir imbang 1-1. Foto: IG PSIS Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Duel PSIS Semarang kontra Persebaya Surabaya di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada (30/5) berakhir imbang 1-1.

Meski PSIS mampu menahan imbang, laga tersebut masih terasa menyesakan bagi manajemen Laskar mahesa Jenar –julukan PSIS.

BACA JUGA: Borneo FC Masih Keropos di Lini Pertahanan

Bukan perkara skor, melainkan soal permainan kasar yang ditunjukan pemain Persebaya dalam laga itu.

Fakta itu bahkan sampai membuat manajemen PSIS berang. Tak butuh waktu lama bagi PSIS untuk menunjukan kekesalannya. Kemarin, mereka langsung mengirim surat protes kepada Komdis PSSI. Ada dua kejadian yang menjadi keberatan manajemen PSIS.

BACA JUGA: Kapten PSIS Semarang Sedih, Matanya Berkaca-kaca

Baca: Kasus Ayah dan Anak Ditemukan Tewas di Atas Kasur Terungkap, Pelaku Ternyata Tetangga Sendiri

Pertama adalah tekel gelandang Persebaya Misbakus Solikin kepada Septian David Maulana di kotak penalti pada menit 52’. Meski tekel cukup keras, tapi laga tetap dilanjutkan. Hal ini dinilai merugikan. Sebab, andai berbuah penalti, PSIS berkesempatan membawa pulang tiga poin.

BACA JUGA: Kompetisi Masih Panjang, Skuat Borneo FC Tidak Boleh Patah Semangat

Kejadian kedua adalah tendangan horor winger Persebaya Elisa Basna kepada Fredyan Wahyu. Momen itu terjadi pada menit ke-92’. Fredyan bahkan tampak meringis kesakitan akibat tendangan Basna. Untungnya, tak ada luka serius yang dialami Fredyan. “Kata dokter nggak masalah. Besok (hari ini) istirahat di rumah,” kata mantan pemain PSMS Medan itu.

Hal itu sangat melegakan. Sebab, pelanggaran serupa pernah membuat dua pesepakbola Indonesia meninggal. Yakni mantan pemain PKT Bontang Jumadi Abdi pada 2009. Lalu ada striker Persiraja Akli Fairuz yang meninggal pada tahun 2014. Sayangnya, meski melakukan pelanggaran berbahaya, tapi Basna hanya mendapat kartu kuning. Hal itu yang membuat manajemen PSIS muntab.

“Jelas pemain Persebaya (Basna) sengaja menginjak perut Fredyan. Tetapi oleh wasit tidak dianggap pelanggaran,” kata Kairul Anwar, Komisaris PSIS. Karena itu, dia juga berharap ada tindakan tegas kepada wasit yang memimpin pertandingan. Dalam laga itu, yang bertugas menjadi wasit adalah M. Adung dari Jakarta. “Semua itu mutlak kesalahan wasit. Wasit seharusnya bisa lebih jelas lagi dalam memimpin pertandingan,” tambah Kairul.

Baca: Panglima TNI dan Kapolri Dijadwalkan Sambut Jenazah Ani Yudhoyono

Kairul juga sudah menyertakan bukti rekaman video dalam surat protes yang dikirimkan. Itu sebagai bukti bahwa protes yang dilakukannya bukan hanya asal-asalan. Dia berharap ke depan wasit bisa memimpin laga dengan lebih baik lagi. “Kami harap surat (protes) ini bisa jadi introspeksi bagi perangkat pertandingan, terutama wasit agar lebih jeli lagi mengambil keputusan di pertandingan, jangan ragu-ragu,” tambahnya.

Di sisi lain, pihak Persebaya masih belum memberikan respons soal protes PSIS kepada pemainnya. Jawa Pos sudah berupaya menghubungi manajer Persebaya Candra Wahyudi. Tapi, telpon maupun pesan singkat melalui WhatsApp belum direspon. Sejatinya, hal itu bisa dimaklumi. Sebab, situasi internal Persebaya juga tengah panas. Kursi pelatih goyang lantaran belum meraih kemenangan dalam tiga laga Liga 1 2019. (gus)

Simak Video Pilihan Redaksi Berikut ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muncul Tagar #JacksenOut, Pelatih Barito Putera hanya Bilang Begini


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler