JAKARTA — Pemerintah langsung bergerak cepat menanggapi pemberitaan di koran Australia yang menuding Presiden SBY telah menyalahgunakan kekuasaanBertempat di kantor Kementrian Luar Negeri, Duta Besar AS, Scot Marciel memberikan pernyataan, bahwa laporan yang disebut Wikileaks berasal dari kawat diplomatik AS adalah bentuk publikasi yang tidak bertanggungjawab.
‘’Ini jenis publikasi yang sifatnya sungguh tidak bertanggungjawab
BACA JUGA: Obral Janji Referendum
Kami menyampaikan penyesalan yang sangat mendalam kepada Presiden Yudhoyono dan rakyat Indonesia,’’ kata Scot yang didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Jumat (11/3).Scot menjelaskan, sebagaimana pernah disampaikan oleh Menlu AS Hillry Clinton bahwa kawat-kawat diplomatik AS yang disebut Wikileaks belum bisa dibuktikan kebenarannya
BACA JUGA: Janji Tak Sadap Telepon Pribadi
Scot hanya memastikan, bahwa tipe komunikasi diplomatik AS di berbagai negara sangat terjamin kerahasiaannya.“Kebijakan kami hanya catatan publik, melaporkan kondisi di lapangan dalam bentuk data mentah
Sejak awal, Pemerintah AS sudah mengecam situs Wikileaks yang mengklaim telah mendapat bocoran mengenai kawat-kawat diplomatis Kedubes AS di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia
BACA JUGA: 28 TKI Gangguan Jiwa Dipulangkan
Dampaknya diyakini sangat tidak baik, bagi hubungan diplomasi AS dengan negara-negara yang disebut Wikileaks dan juga berdampak pada pihak-pihak yang disebutkan.‘’Berdasarkan potensi atas dampak itu, kami sangat mengecam pengungkapan informasi tanpa izin dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya terulang kembali,’’ tegas Scot sembari menambahkan dukungan penuh Pemerintah AS terhadap kepemimpinan Presiden SBY.
Sementara itu, Marty Natalegawa menegaskan pemberitaan di harian The Age dan Sindney Morning Herald tidak memuat kepastian sumber berita dan tidak terbukti kebenarannyaPemerintah pun sedang memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk mengklarifikasi pemberitaan tersebut.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prancis Akui Pemerintahan Oposisi Libya
Redaktur : Tim Redaksi