Kedutaan Venezuela di Australia telah digugat ke pengadilan di Canberra oleh sebuah keluarga gara-gara urusan sewa properti yang belum dibayarkan bernilai ratusan juta rupiah.
Warga Canberra bernama Rosa yang merupakan pemilik properti mengatakan bahwa Kedutaan Venezuela belum membayar sewa kontrak senilai $AUD 50 ribu (sekitar Rp 500 juta) untuk dua properti di kawasan O'Malley yang sebelumnya digunakan sebagai kedutaan.
BACA JUGA: Kelompok Perusuh Berencana Bunuh 4 Tokoh Dan Ikut Aksi Massa Membawa Senjata
Dalam berkas perkara yang diajukan ke peradilan Administrasi dan Sipil di Canberra, keluarga tersebut mengatakan dari tahun 2017, Kedutaan Venezuela mulai mengemplang bayaran kontrak dan akhirnya mengosongkan gedung tersebut, setelah adanya sengketa.
Pada Oktober 2018, kedutaan negara itu menjadi pemberitaan setelah pihak pemilik rumah memarkir kendaraan di depan pintu kedutaan.
BACA JUGA: Kapal Induk Australia Dibuntuti Militer China di Laut China Selatan
Keributan bertambah besar setelah salah seorang atlet skip top Venezuela Cesar Augusto Baena Sierraalta memukul pemilik rumah, dengan mengatakan bahwa pria pemilik rumah tersebut tidak menghormati negaranya.
Cesar Augusto Baena Sierraalta telah mengaku bersalah atas perbuatannya, dan dibebaskan dengan peringatan, tanpa adanya catatan kriminal.
BACA JUGA: Curhat Muslim Australia Soal Puasa Ramadan
Dalam persidangan kasus sewa ini, Kedutaan Venezuela mendesak agar permintaan bayaran kontrak dari keluarga Rosa dibatalkan. Namun hakim memutuskan bahwa sidang akan dilakukan.
"Saya bisa mengerti bahwa masalah ini bisa membuat Kedutaan dalam posisi sulit atau bahkan memalukan secara diplomatik, karena harus memberikan kesaksian di pengadilan," kata hakim H Robinson dalam keputusannya.
"Namun alasan ini tidak bisa digunakan untuk menentukan apakah pengadilan harus menyidangkan masalah ini atau tidak."
Venezuela saat ini sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam sejarah negeri itu, dengan tingkat inflasi yang mencapai ribuan persen, hutang yang tidak bisa dibayar dan kemiskinan.
Menurut Robinson, situasi saat ini 'jelas kacau' dengan hubungan antar pihak yang terlibat 'sangat bermusuhan' namun klaim dari keluarga Rosa perlu dipertimbangkan.
Namun dia mengakui bahwa bila pun keputusan nantinya memenangkan keluarga Rosa, masih menjadi pertanyaan besar apakah keputusan itu bisa dilaksanakan.
Kedutaan Venezuela menyatakan pihaknya memiliki kekebalan diplomatik yang diatur menurut Hukum Internasional.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus Fransiskus Samakan Aborsi dengan Menyewa Pembunuh Bayaran