Kegiatan Seismik PT RBB Rusak Puluhan Rumah di Jorong

Sabtu, 04 Februari 2017 – 23:13 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Kegiatan seismik (pencarian potensi) minyak dan gas PT GSI, yang merupakan sub kontraktor PT Rizki Bukik Barisan (RBB) sudah cukup meresahkan warga di Jorong Sawahtarok, Nagari Padanglaweh Selatan, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumbar.

Mereka mengaku akibat kegiatan tersebut rumah yang berada di Jorong Tangah, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung mengalami rusak berat.

BACA JUGA: Ribuan Ulat Bulu Tiba-tiba Serbu Desa Ini, Hiii...

Pantauan Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Sabtu (4/2), puluhan warga Jorong Tangah, Nagari Muaro, heboh akibat rumah mereka bertambah rusak setelah aktivitas pendataan seismik oleh PT GSI pada Selasa (1/2). Warga berharap dampak kerusakan rumah mereka segera diperbaiki pihak perusahaan.

Nurita, 53, warga Jorong Tangah menyebutkan, ia dan keluarganya sangat mengkhawatirkan kondisi rumahnya yang bertambah retak.

BACA JUGA: Hanya Napi Berkelakuan Baik Boleh Ikut Panen

”Kami takut rumah kami roboh dan menimbun kami sekeluarga. Setiap hari kerusakannya bertambah parah. Apalagi rumah kami berlantai dua,” ungkapnya kepada wartawan saat mengambil foto kemarin (4/2).

Nurita mengatakan, saat melakukan aktivitas Seismik tersebut, tidak satu pun pihak, terutama pihak perusahaan yang memberitahu warga akan adanya getaran kuat yang berpotensi membuat kerusakan pada bangunan rumah mereka.

BACA JUGA: Imigrasi Mataram Tahan Paspor Dua Warga Korsel

”Kami tidak diberitahu, yang kami rasakan, getaran kuat saat aktivitas pendataan seismik tersebut. Lalu, kami menyaksikan dinding rumah, dapur dan lantai yang bergerak dan retak di mana-mana,” jelas Nurita.

Ref, 30, anak Nurita menambahkan, saat getaran kuat tersebut, dirinya beranggapan tengah terjadi gempa. Bahkan dirinya sempat berlari keluar rumah saat getaran kuat yang dihasilkan mobil pengumpul data Seismik tersebut. ”Saya dari lantai dua langsung turun, karena saya pikir tengah terjadi gempa,” sebutnya.

Warga jorong Tangah lainnya, B Datuak Bandaro, 64, juga mengatakan hal yang sama. Dirinya sangat menyesalkan pihak perusahaan yang tidak memberitahu akan adanya aktivitas pendataan seismik tersebut. ”Pihak perusahaan seharusnya memberitahu warga akan ada aktivitas, apalagi aktivitas tersebut akan berpotensi menimbulkan dampak bagi bangunan,” sesal Datuak Bandaro.

Diakuinya, getaran yang kuat terasa saat mobil besar yang sedang mencari data potensi minyak dan gas tersebut beraktivitas di dekat rumahnya. ”Getarannya sangat kuat, sehingga beberapa warga sempat beranggapan terjadi gempa,” bebernyaa.

Harapan Datuak Bandaro sama dengan warga lainnya yang rumah mereka rusak, agar secepatnya diperbaiki. ”Kami khawatir jika dibiarkan terlalu lama akan mendatangkan bencana bagi kami pemilik rumah, karena keretakan yang terjadi berpotensi membuat rumah kami roboh,” terangnya.

Ade Irawan, 38, pemilik rumah retak akibat aktivitas seismik lainnya mengaku baru mengetahui rumah yang tengah dibangunnya di Jorong Tangah tersebut rusak berat. Dari pantauan wartawan, pondasi rumah milik Ade terlihat patah, dinding ruang belakangnya juga terlihat mengalami keretakan memanjang dan berpotensi roboh.

”Pihak perusahaan harus segera bertanggung jawab, kami tidak ingin kerusakan ini berlama-lama, sementara saat ini saya tengah membangun rumah ini,” harap Ade sembari memperlihatkan kondisi rumahnya kepada wartawan.(hnd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 500 Pegawai Pensiun Dalam Setahun


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
sumbar  

Terpopuler