Kehadiran SIAK Terpusat Perlu Diimplementasikan ke Seluruh Daerah

Minggu, 27 Februari 2022 – 20:45 WIB
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. Ilustrasi Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI) Nurkhasanah menilai Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat yang diluncurkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) baru-baru ini, perlu diimplementasikan di seluruh daerah.

Nurkhasanah menilai SIAK Terpusat dibutuhkan untuk memudahkan pelayanan administrasi kependudukan di berbagai daerah, mengingat tingginya peristiwa pindah-datang penduduk.

BACA JUGA: Kemendagri Lahirkan Program Terobosan SIAK Terpusat, Begini Manfaatnya

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) mencatat setidaknya ada 6.577.916 kali peristiwa pindah-datang penduduk sepanjang 2021.

"Saya kira kehadiran SIAK terpusat menjadi penting, karena tingginya peristiwa pindah datang."

BACA JUGA: Pak Zudan Sebut PPPK juga Bisa Memakai Seragam Korpri Seperti PNS

"Bagi masyarakat tentu merepotkan harus mengurus dan datang secara fisik ke kelurahan, kecamatan bahkan dinas dukcapil," ujar Nurkhasanah dalam keterangannya, Minggu (27/2).

Nurkhasanah menilai inovasi yang dilakukan Kemendagri dalam memudahkan masyarakat mengurus kependudukan merupakan bentuk hadirnya negara.

BACA JUGA: Mendagri Ingatkan Jajarannya, Keterbukaan Jangan Menjadi Musuh

"Terobosan demi terobosan yang dilakukan Ditjen Dukcapil tersebut menunjukkan negara hadir dalam genggaman lewat SIAK Terpusat," katanya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebelumnya menyatakan di era transformasi teknologi, Ditjen Dukcapil paling banyak melakukan terobosan.

"Komponen di Kemendagri banyak sekali terobosan. Dukcapil yang paling banyak terobosannya," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyatakan pelayanan adminduk terus diperbaiki dan dimaksimalkan.

"Termasuk membuka ruang dialog untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan keluhan, masukan tentang layanan dukcapil," katanya.

Menurut Zudan jumlah penduduk Indonesia di 2021 mencapai 273.879.750 jiwa.

Ada kenaikan sebanyak 2.529.861 jiwa dibanding tahun sebelumnya.

Dari total 273 jutaan penduduk tersebut, 138.303.472 jiwa adalah laki-laki (50,5 persen), sedangkan 135.576.278 jiwa lainnya perempuan (49,5 persen).

“Database kami juga mencatat adanya pelaporan kelahiran penduduk sebanyak 691.259 jiwa dan kematian penduduk 1.580.865 jiwa,” pungkas Zudan.(gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler