Kehidupan Para Wanita Caddy Padang Golf Ibu Kota (1)

Ada Maunya, Beri Tip, lalu Omong Bisik-Bisik

Selasa, 05 Mei 2009 – 17:03 WIB
Foto: JP Grup

Mencuatnya dugaan cinta segi tiga yang melibatkan wanita caddy padang golf, Rani Juliani, dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain membuat profesi itu disorotBagaimana upaya mereka menangani para pemain golf yang iseng? Inilah penelusuran tim Indopos (JPNN Group).

---

Ketika matahari perlahan mulai turun, warna biru langit mulai gelap, area parkir klub golf Modern, Tangerang, masih dipenuhi puluhan mobil mewah

BACA JUGA: Rani Juliani, Caddy Golf yang Terkenal Setelah Kasus Antasari

Di antara deretan mobil itu, ada sekelompok pria -yang diketahui berprofesi sopir- ngobrol ringan di sekitar taman sambil menunggu juragannya bermain golf di lapangan
Setiap akhir pekan, mayoritas pengunjung klub golf di Jakarta dan sekitarnya tercatat lebih banyak daripada hari lain.

Saat koran ini masuk ke restoran klub, tampak para pegolf kongkow-kongkow sambil melepaskan lelah setelah menghabiskan game 18 hole di lapangan

BACA JUGA: Kisah Para Calon Anggota DPD Kalbar Terpilih yang Semuanya Perempuan (1)

Di belakang restoran, menuju starter (tempat pemukulan, Red), belasan caddy wanita berjalan menuju kamar ganti
''Jam pulang biasanya memang sebelum magrib

BACA JUGA: Kersamanah, Kecamatan di Garut yang di Lima Desanya Banyak Orang Gila (2-Habis)

Yah, itu kalau kebagian shift sore," kata Iyung, 22, salah satu caddy di Padang Golf Modern.

''Jadi caddy itu capekBulan-bulan pertama saya mengeluh terus karena kelelahan, tapi mau bagaimana lagi? Belum kepikiran pekerjaan lain," tutur Iyung, gadis tamatan SMK Indramayu, diamini tiga caddy lain, Siti, 22; Indri, 22, dan Yus, 23Setelah mandi dan berganti kostum, empat dara itu meneruskan cerita awal mula mereka terjun sebagai caddy.

Mereka mengaku menjalani caddy mulai dari salah satu yayasan yang menyediakan jasa pramugolf di daerah Bogor, Jawa BaratYayasan ini mengirimkan caddy-caddy baru ke klub-klub golf di Bogor, Jakarta, dan Tangerang''Karena nganggur dan gak tahu harus cari kerja apa, saya lantas pergi ke BogorSatu bulan training saya lalu mendapat kerja di sini," jelas gadis berambut ikal tersebut.

Ketika mendapat kerja, mereka harus mengembalikan biaya hidup yang dikeluarkan yayasan, yakni Rp 2,5 juta''Saya mengangsur biaya itu selama satu tahunAlhamdulillah sudah lunas," kata gadis ituSelain menanggung beban biaya yayasan, para caddy ternyata menyimpan beban moral yang beratIrma (nama samaran) salah satunya.

Tiga tahun berprofesi sebagai freelance, caddy di salah satu padang golf ternama di Jakarta Utara itu mengaku profesinya masih dipandang miring oleh warga sekitar tempat tinggalnya"Tetangga-tetangga aku itu sudah menganggap kalau kerja di golf itu nggak bener," ujarnyaSebagian masyarakat masih menganggap bahwa wanita berprofesi caddy tidak ubahnya PSKIrma mengaku telinganya menjadi panas"Aku dikatain jablay lah, simpanan om om lah," tegasnya.

Padahal, menurut Irma, bekerja di lapangan golf paling ketat peraturannyaBerkencan dengan pemain merupakan larangan paling kerasJika ketahuan perusahaan, langsung terkena sanksi terberat, yaitu dipecatMungkin saja pihak perusahaan benar-benar menjaga citraIrma mengaku tiga bulan mendapat training dari perusahaan.

Dia diajari mulai cara berbicara, bersikap, hingga penguasaan peraturan permainan golf, seluk-beluk padang golf, dan strategi bermainCaddy juga dituntut memiliki ide kreatif dan memberi saran mengenai teknik-teknik pemukulan bola (shooting)Kesalahan mencatat skor bisa mendatangkan sanksi, yaitu komplain dari playerNamun, tugas berat itu tidak seimbang dengan penghasilan resmi dari perusahaan.

Menurut Irma, rata-rata caddy menerima sekitar Rp 1,2 juta per bulanTapi, dia juga menerima penghasilan tambahan dari tip pegolfDia mengaku setiap hari minimal menerima tip Rp 50-100 ribuPegolf memberi tip besar biasanya saat mereka menang taruhan''Olahraga golf itu tak pernah surut dari ajang berjudiKalau memang dia (pegolf) menang kan senengKita biasanya dikasih tip gede," ungkap gadis berpostur semampai itu.

Apa tidak pernah digoda pegolf? Untuk urusan yang satu ini, Irma menilai hampir seluruh pegolf yang pernah dilayani itu genit dan suka menggoda"Mereka kebanyakan sudah tua-tuaTapi, kelakuan mereka pada begitu-begitu semua," ujarnya"Omongannya itu loh yang bikin sebelAda yang ngomong begini, ini hole-nya hampir habis, harus cari hole yang lain nihKamu sanggup enggak, Dik," lanjut IrmaMeski terdengar tidak enak, Irma mengaku terus bersabarDia hanya membalasnya dengan senyuman.

Cara player merayu caddy itu rata-rata dikemas dalam konteks bercandaDengan cara bercanda, player tak segan-segan mengajak berkencan secara halusJika menyanggupi ajakan itu, kencan player-caddy itu bisa benar-benar terwujudSeperti pengakuan seorang mantan caddy, Bunga (nama samaran)Bunga pernah lima tahun bekerja di tempat yang sama dengan IrmaTapi, dia keluar karena menikah dan punya anak.

Bunga mengaku melayani player hingga di luar lapangan golfBunga beberapa kali berkencan dengan seorang player yang kala itu berprofesi sebagai polisi berpangkat komisarisDia terpaksa melakukannya karena tuntutan ekonomi"Tapi gue melakukannya masih dalam batas-batas yang wajar kok," ungkapnya ketika dihubungi Indopos via teleponKencan itu berawal dari sebuah turnamen golf yang diselanggarakan oleh salah satu institusi PolriSebut saja sang pegolf itu bernama Anugerah.

Bunga ditugasi oleh master caddy untuk mendampingi sang komisaris muda ituNah rupanya hati sang komisaris kecantol di padang rumputSelepas turnamen, Anugerah yang tak meraih juara apapun itu memberi tips yang lumayan besar jumlahnya"Waktu itu saya dikasi Rp 300 ribuTapi, setelah itu, emm dia bisik-bisik ke gue," ungkap Bunga.

Anugerah mengatakan akan memberi tips dengan jumlah berkali-kali lipat asalkan Bunga mau mengontaknyaLalu dia menyerahkan secarik kertas kecil bertuliskan nomor ponselnya dan menyerahkan kepada Bunga"Ada tulisannya, call me/sms please," ujar BungaBunga dikala bekerja memang dilarang membawa ponsel oleh perusahaannyaSepulang kerja, Bunga sempat bimbang antara membiarkan saja atau menghubungi AnugerahNamun dia kemudian mengirim SMS untuk memberitahu nomor Bunga kepada Anugerah.

Setelah itu sang komisaris langsung menelepon BungaMaka setelah itu terjadilah kencan yang pertamaBunga diajak makan di salah satu restoran cepat saji di mal kawasan Jakarta SelatanSesudah itu Anugerah menepati janjinya, yaitu dengan memberikan uang Rp 500 ribu.

Acara makan selalu terulang beberapakali di tempat yang terpisahPada akhir perpisahan Anugerah selalu memberi amplop kepada Bunga dengan jumlah yang cenderung lebih besarPertemuan itu selalu dilakukan di luar jam kerja BungaKarena merasa berjasa, semakin lama sikap Anugerah semakin jahil dan berani kepada BungaBunga, kendati merasa risih, awalnya menuruti kemauan Anugerah untuk berciuman"Biasanya sih di mobil, waktu nganter gue pulang," terangnya.

Namun, suatu saat Anugerah mengajaknya check in ke hotelBunga langsung menolak dan akhirnya memutuskan hubungan dengan Anugerah dengan berganti nomor ponselDitanya kenapa ajakannya ditolak, Bunga langsung bereaksi keras"Yah, gue enggak separah itu kali Bang," tegasnyaBunga mengaku setelah putus komunikasi Anugerah masih mengejarnyaBeberapa kali Anugerah berusaha menemuinya setelah bermain golf di tempatnya bekerjaKebetulan di padang golf tersebut pemain tidak bisa memilih caddyMelainkan caddy ditentukan oleh master caddy.

Beruntung Bunga selalu terhindar untuk mendampingi Anugerah di lapangan golfBeberapa kali pula Anugerah sengaja datang pada saat jam pulang dan menawarkan jasa antarTetapi Bunga dengan tegas menolaknyaSelain Anugerah, Bunga mengaku melayani beberapa player di luar padang golfDari hasil kerja tambahan itu, Bunga mampu membeli tanah sekitar 90 meter persegi di kawasan BekasiDia juga merenovasi rumah orang tuanya dan menambah bangunan menjadi dua lantai.

Bunga yakin beberapa caddy berbuat lebih beraniYaitu, mau diajak berkencan hingga check-inSayang, Bunga tidak mau memberitahukannya kepada wartawan koran ini"Kalaupun gue kasi tau, pasti anaknya kagak mau kali BangYa, malulah," tegasnyaMenurut Bunga, kerja sampingan itu benar-benar dilakukan secara rahasiaSebab, jika sampai ketahuan caddy master, pasti langsung dipecat"Dulu katanya pernah ada yang ketahuan terus dikeluarinTapi gue tidak tahu pasti gimana ceritanya," tegas Bunga(dni/jpnn/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kersamanah, Kecamatan di Garut yang Lima Desanya Dihuni Orang Gila (1)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler