Keinginan Terakhir AKBP Mito, Korban Lion Air JT610

Rabu, 31 Oktober 2018 – 18:40 WIB
AKBP Mito koban pesawat Lion Air JT-610 semasa hidup. Foto: Wildan Ibnu Walid/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bagian Pal Biro Logistik Polda Bangka Belitung AKBP Mito (43) menjadi salah satu korban jatuhnya Lion Air JT610 di perairan Karawang, Senin (29/10) lalu.

Tragedi itu pun seketika meninggalkan duka untuk istri Mito, Dian Anindita, 37. Dian lemas tak berdaya, saat mendengar kabar JT610 lost contact. Dia tak tahu harus berbuat apa, ketika tahu pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang yang ditumpangi suaminya jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

BACA JUGA: Pengusutan Pidana Lion Air Jatuh, Apa yang Ditunggu Polisi?

Dia tak menyangka jika sepulangnya dari acara pertemuan Akabri se-Kabupaten Kendal di Jakarta, suaminya menjadi satu dari ratusan korban pesawat nahas itu. Dian hanya bisa menunduk pasrah menunggu kabar hasil pencarian badan pesawat yang sampai saat ini belum ditemukan. Sambil sesekali membuka foto-foto kenangan bersama Mito yang tersimpan di ponsel miliknya.

Terakhir kali Mito menyampaikan pesan kepada Dian, bahwa dia ingin cepat istirahat karena merasa lelah usai menghadiri sebuah kegiatan. Dian tidak menyangka jika, komunikasi lewat telepon itu akan menjadi obrolan terakhir.

BACA JUGA: 40 Persen Pesawat Lion Air Bakal Kena Pemeriksaan Acak

"Dia telepon dan bilang, jam 6.10 WIB berangkat dari Jakarta. Jangan lupa bawakan baju dinas. Enggak lah, paling saya ke kantor sebentar. Badanku capek semua. Mau tidur (istirahat)," ujar Dian menirukan suara Mito di telepon, Rabu (31/10).

Dian kembali menceritakan, sebelum pukul 06.10 WIB, Mito memberi kabar bahwa sudah masuk ke Bandara Soekarno Hatta. Sekitar dua jam kemudian, dia mengaku sudah cemas. Karena sesuai jadwal, pukul 7.30 WIB, seharusnya pesawat Lion Air JT610 sudah tiba di Pangkalpinang.

BACA JUGA: Direktur Teknik Dicopot, Sanksi Buat Lion Air Apa?

Kekhawatirannya semakin meninggi, karena ponsel suaminya tak bisa dihubungi. Dia pun segera bergegas mencari informasi ke petugas bandara. Di tengah kebingungannya mencari kabar informasi pesawat Lion Air, Dian melihat kerumunan massa yang tengah sibuk memegang telepon genggam.

"Waktu saya jemput di Bandara Pangkalpinang, kok enggak ada kabar-kabarnya. Padahal sudah beberapa jam di mobil. Saya menanyakan ke petugas, kok ada kerumunan taksi online. Kok lagi pada mengeluarkan HP. Terus mereka bilang, ini bu pesawat Lion Air hilang, yang jadwal 06.10 WIB," ujar Dian di Crisis Center Hotel Ibis Cawang, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.

Di mata keluarga, AKBP Mito yang tinggal di Perumahan Graha Loka, Slindu, Pangkalpinang, Bangka Belitung itu dikenal sebagai orang tua yang perhatian kepada anak-anaknya. Suaminya itu terus mendorong kepada anak-anaknya punya pendidikan tinggi.

Mito memulai karir di Akpol Semarang dari 1998. Sebelum bertugas di Pangkalpinang, Mito ditugaskan di Sulawesi dan Jakarta. Atas tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, Dian mengaku hanya bisa pasrah dan berharap jasad Mito segera ditemukan.

"Usia pernikahan kami sudah 16 tahun. Kami menikah 2002 silam. Kami sudah mengikhlaskan. Di mata keluarga dia sangat peduli kepada anak-anak," tuturnya. (wiw/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duka Warga Depok Keluarga Korban Lion Air JT610


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Lion Air   JT610  

Terpopuler