jpnn.com - Firasat dan tanda-tanda aneh kerap menyertai sebuah musibah. Tanda itu ternyata juga terlihat sesaat sebelum pesawat Twinotter Aviastar lepas landas kemudian hilang kontak dan tak ditemukan sampai sekarang.
===========
Kamaruddin tak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya. Pandangan kosong, mata yang tampak sembab karena sedih, dan sikap pendiam layaknya orang melamun terlihat saat dia ditemui di Tower Bandara Andi Djemma, Masamba, Luwu Utara, Sabtu (3/10).
BACA JUGA: MENGHARUKAN, Penumpang Aviastar Itu sempat Telepon Ayahnya, Pesan Begini
Meski demikian, lelaki yang merupakan suami Nurul Fatimah, penumpang perempuan yang terbang bersama dua anaknya, Rayya dan Afif, itu masih bisa menjelaskan saat diajak berbincang oleh Fajar (grup JPNN).
Sekali-kali pegawai bandara yang baru saja diwisuda setelah dinyatakan lulus Akademik Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar awal September lalu itu mengangkat telepon selulernya yang berdering.
BACA JUGA: Tak Dijaga karena Angker, Pos Polantas Ini Dibiarkan Kosong
Kamaruddin sejatinya tercatat sebagai PNS di Bandara Andi Djemma tahun 2008. Sedangkan, istrinya, Nurul Fatimah juga menjadi slah satu PNS di bandara itu sejak 2010 silam.
Sampai saat ini, dia masih menanti kabar pesawat Aviastar yang mengangkut istri dan anaknya.
Firasat Aneh, Ada Kejadian di Luar Kebiasaan
BACA JUGA: Pasukan Khusus Kades Selok Awar-awar Gedor Pintu Warga yang Ikut Teken
Kamaruddin bercerita, bahwa dirinya sempat melihat ada yang tidka wajar dan biasa dari tingkah anak-anaknya yang ditunjukkan saat hendak terbang dari Masamba ke Makassar.
Pertama, adalah kelakuan kedua anaknya yang berbeda dari biasanya. Anak pertamanya Rayya yang takut pesawat tiba-tiba sangat tenang ketika naik ke atas pesawat, tak perlu membujuknya lagi karena tak menunjukkan penolakan.
Sementara itu, sang adik, biasanya sangat senang bermain di pesawat dan girang luar biasa jika diajak terbang. Tapi, saat itu Afif tiba-tiba meronta dan mengamuk saat akan ke pesawat dan saat di atas pesawat.
Kedua, Kamaruddin sempat dipamiti oleh Nurul dan menuturkan permintaan maaf kepadanya karena kembali berpisah dengannya. Padahal, kelakuakn sang sitri saat pamit biasa-biasa saja. Karena itulah, dia sempat merasakan gelisah yang luar biasa.
Padahal, selama ini apabila istri dan anaknya berangkat naik pesawat ke Makassar, perasannya sangat tenang. "Saya akan terus berdoa agar mereka ditemukan," tegasnya. (fajar/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aku Rindu Indahnya Langit Biru
Redaktur : Tim Redaksi