jpnn.com, BONTANG - Kasat Lantas Polres Bontang AKP Edy Haruna mengatakan kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan DI Panjaitan, Bontang Baru, Kalimantan Timur, harus menjadi perhatian bagi seluruh orang tua.
Dia menjelaskan kecelakaan yang melibatkan sepeda motor Honda Scoopy itu mengakibat pengendaranya yang masih berusia 13 tahun meninggal dunia, Senin kemarin.
BACA JUGA: Fakta 5 Bocah Hendak Ikut Reuni 212, Bisa Jadi Pelajaran Bagi Para Orang Tua
Peristiwa maut itu bermula saat korban melaju ke arah Bontang Kuala, dengan kecepatan diperkirakan 80 kilometer per jam.
Korban diduga lepas kendali dan kemudian terpental ke jalan.
BACA JUGA: Wanita Berjilbab Ini Langsung Mengiyakan Ajakan Kakak Angkatnya Berbuat Terlarang
"Terdapat bekas rem sepanjang 8 meter,” kata AKP Edy Haruna.
Pengendara mengalami luka parah di bagian kepala dan wajah.
BACA JUGA: Istri di Rumah, K Malah Ajak Siswi SMP Begituan Sambil Bikin Video, Alamak
Edy melannutkan sesuai keterangan Dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Amalia, Awaluddin Salam menyebut bahwa korban tiba di rumah sakit pukul 09.35 WITA.
Penanganan diberikan dalam kurun waktu 30 menit, tetapi nyawa korban tidak tertolong.
“Korban mengalami luka parah di bagian kepala, tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal pukul 10.02 WITA,” jelas Edy.
Melihat kondisi motor, Edy menerangkan, Scoopy yang dikendarai korban sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
Artinya, sudah tidak sesuai dengan standar keselamatan dalam berkendara.
Ban motor dalam kondisi gundul, tanpa pelat polisi dan menggunakan knalpot racing.
“Lampu remnya juga tidak dipasang,” jelasnya.
Oleh karena itu, Edy mengimbau bagi orang tua agar tidak memberikan kendaraan kepada anak yang masih di bawah umur.
“Mereka itu masih labil, tolong jangan dikasih kendaraan, belum punya SIM juga,” tegasnya. (*/ak/ind/k15/samarinda pos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Kasih Uang untuk Beli Mobil, Juni Teledor, Banjir Darah
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha