Kejadian di Sukabumi, Balita Tewas Ditemukan Tewas Mengambang di Septic Tank

Rabu, 11 Mei 2022 – 08:36 WIB
Anggota Polsek Gunungpuyuh saat melakukan olah TKP di sekitar septic tank milik warga di Jalan Karamat, Gang Arwana, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jabar, yang merupakan lokasi penemuan jasad balita pada Selasa (10/5). ANTARA/Aditya Rohman

jpnn.com, SUKABUMI - Sesosok mayat balita berinisial AAP, 5, ditemukan mengambang di septic tank milik warga Jalan Karamat Gang Arwana, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, (10/5).

Korban warga Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, sempat hilang sejak Selasa pagi dan pihak keluarga mencoba mencari ke berbagai tempat mainnya, tetapi tidak ketemu.

BACA JUGA: Setelah Terima Telepon dari OTK, Mahasiswi Ini Langsung Syok, Uang di Rekeningnya Raib

"Ayah korban yakni Deden Maulana Hidayat yang penasaran mencoba melihat septic tank dan benar saja, jasad anaknya berada di dalamnya dalam kondisi mengambang dan sudah tidak bernyawa," kata Kapolsek Gunungpuyuh AKP Maulana Arief di Sukabumi, Selasa.

Kejadian ini berawal, korban yang terbiasa main di sekitar halaman rumahnya tiba-tiba menghilang. Ibu balita ini yang menyadari anaknya tidak ada di sekitar rumah kemudian panik dan memberitahu suaminya.

BACA JUGA: Briptu Suci Darma Diperiksa Polisi dan Tim Inspektorat di Polda Sumsel, Oh Ternyata

Orang tua korban yang dibantu warga mencari keberadaan balita ini ke beberapa lokasi yang biasa dijadikan tempat bermain korban. Setelah beberapa lama dicari, AAP pun tidak ditemukan dan tidak diketahui keberadaannya.

Namun, pada saat ayahnya melintas di sekitar tangki septik milik warga, ia mencurigai kolam penampungan kotoran manusia tersebut dan membukanya.

BACA JUGA: Briptu Hasbudi Diduga Terlibat Penyelundupan Narkoba, Polda Lanjutkan Pencarian BB dengan Cara Ini

Alangkah terkejutnya, Deden melihat pakaian korban yang mengambang dalam septic tank serta spontan meraihnya dan benar saja ternyata itu merupakan jasad anak kesayangannya.

Isak tangis orang tua korban dan warga sekitar seketika pecah melihat jasad balita tersebut dipangku oleh sang ayah untuk dibawa ke rumahnya.

Menurut Arief, pihaknya sempat meminta izin kepada pihak keluarga korban untuk melakukan autopsi tetapi ditolak dan menganggap kejadian tewasnya AAP merupakan musibah atau kecelakaan.

Dengan adanya kejadian ini, tangki septik yang berukuran 40x30 sentimeter dengan kedalaman sekitar 1,3 meter dipasang garis polisi dan warga sementara dilarang untuk mendekat untuk antisipasi terjadinya kasus serupa.

"Tewasnya balita ini diduga akibat kelalaian orang tua korban karena anaknya yang masih balita bebas bermain dan keluar rumah tanpa diawasi. Kasus ini pun harus menjadi perhatian semua orang tua khususnya yang masih memiliki balita," tambahnya.

BACA JUGA: Briptu Hasbudi Diduga Terlibat Penyelundupan Narkoba, Polda Lanjutkan Pencarian BB dengan Cara Ini

Arief mengimbau kepada para orang tua agar jangan lengah sedikit pun mengawasi aktivitas anak-anaknya khususnya yang masih balita karena akibat keteledoran orang tua bisa menyebabkan hal yang tidak diinginkan menimpa anaknya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler