JAKARTA - warga Negara (WN) Italia, Giovani Gandolfi, Kamis (7/4) petang lalu ditangkap penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) karena terlibat dalam kasus korupsi proyek di Kementrian Pekerjaan umumUntuk itu, Kejagung terus mengembangkan penyidikan termasuk untuk menjerat pejabat Kementrian PU yang diduga terlibat
BACA JUGA: Pemda Dilarang Terima Lulusan SMA jadi CPNS
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Noor Rachmad, menyebutkan, pemeriksaan atas pejabat PU diperlukan karena proyek PU di 14 provinsi menggunakan jasa konsultasi dari perusahaan C Lotti and Associate milik Giovani
BACA JUGA: BKN Optimis Bisa Tuntaskan Program Reformasi Birokrasi
"Kita sedang mengarah apakah saat melakukan perbuatannya bekerja sendiri atau bersama orang lain," kata Noor di kantornya, Jumat (8/4)
BACA JUGA: TKI di Jepang Didominasi Caregiver
Sementara pemeriksaan Giovani yang digelar di gedung bundar Pidana Khusus Kejagung sejak Kamis malam lalu baru dihentikan pada Jumat (8/4) petangGiovani akhirnya menolak diperiksa karena tak didampingi penterjemah
Pemeriksaan pun diundur hingga Senin (11/4) pekan depan setelah penterjemah dari Kementerian Luar Negeri dipastikan bisa hadirPengacara Giovani, Yan Apul, belum bersedia memberikan komentar panjang lebar terkait pemeriksaan atas kliennya ituAlasannya, karena materi pemeriksaan belum masuk soal tuduhan korupsi Rp 6,5 miliar"Pertanyaannya baru seputar identitas dan jabatannya di C Lotti and Associate," ucapnya.
Meski demikian Yan Apul membenarkan bahwa kliennya telah membuat surat pernyataan kepada Kementerian PU untuk mengembalikan dana sebesar Rp 3,5 miliarSedangkan Rp 1,5 miliar di antaranya sudah diberikan pada Kementerian PU.
Giovani ditangkap Intel Kejagung di sebuah apartemen di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Kamis lalu karena diduga memalsukan dokumen dan menggelembungkan harga (mark up) saat mengajukan penagihan pembayaran jasa konsultasi ke Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPerusahaan Giovani dipercaya oleh World Bank sebagai konsultan Water Resources and Irrigation Management Project (WISMP) di 14 provinsi dengan anggaran Rp 35 miliar
Di pihak lain Kepala Humas Kementerian PU Sriyono mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyidikan kejaksaan atas Giovani"Saya belum tahu soalnya masih diselidiki," Kata Sriyono saat dihubungi wartawan.(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Cepat Usut Laporan Gratifikasi
Redaktur : Tim Redaksi