KEK di Sultra Direspon Positif

Senin, 24 Januari 2011 – 02:32 WIB

JAKARTA - Dukungan penetapan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terus mengalirTidak hanya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memberikan respon yang positif, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) juga memberikan dukungan.

"Saya kira program ini perlu mendapat dukungan semua pihak

BACA JUGA: Pemerintah Perbanyak Apartemen Rakyat

Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus tidak hanya mendorong peningkatan pendapatan masyarakat tapi juga daerah," kata anggota Komite I DPD H Kamaruddin di Jakarta, Minggu (23/1).

Meskipun mendukung, namun senator asal Sultra ini mengingatkan agar pelaksanaan program ini tidak mengabaikan hak-hak rakyat dan tetap mengutamakan pembangunan yang berwawasan lingkungan
"Pembangunan berwawasan lingkungan perlu diperhatikan karena akan memberikan dampak negatif jika tidak mendapat perhatian khusus," katanya.

Di tempat terpisah, Ketua  KKST La Ode Djeni Hasmar memberikan apresiasi yang sama terhadap usaha Pemerintah Provinsi Sultra agar termasuk dalam wilayah yang ditetapkan sebagai KEK

BACA JUGA: Tiga Provinsi Belum Serahkan Raperda APBD

Alasannya, karena tidak semua daerah bisa menjadi KEK
Menurutnya, usaha yang dilakukan Gubernur Sultra Nur Alam tidak sekonyong-konyong datang begitu saja tanpa ada kerja yang serius.

Djeni yang juga mantan Wakil Ketua Komisi II DPR ini masih ingat dengan presentase Nur Alam pada November 2010 silam ketika memaparkan KEK di hadapan Presiden SBY

BACA JUGA: Indeks Terus Terkoreksi, BI Masih Percaya Diri

Menurutnya, langkah itu merupakan proses awal sehingga program KEK pertambangan dengan tiga komoditi unggulan, emas, nikel dan aspal mendapat persetujuan dari Presiden.

"Ini terobosan yang dilakukan Gubernur Sultra, meskipun pemerintahannya masih tiga tahun lagiAnggota DPD dan DPR dari Sultra harus memberikan dukungan nyata agar KEK ini terlaksana," katanya.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Nur Alam di hadapan sidang Kabinet Indonesia Besatu Jilid II mendapat undangan khusus dari SBYIa bersama dengan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi dan Gubernur Papua Barnabas Suebu memaparkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Istana, Kamis (20/1) lalu(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Prihatin Pengelolaan Keuangan Pemda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler