Disdik Kota Batam: Pencegahan Narkoba Masuk Kurikulum

Rabu, 18 April 2018 – 03:15 WIB
Sabu-sabu. Foto: JPG

jpnn.com, BATAM - Pemerintah kota Batam memastikan segera memasukkan materi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam kurikulum sekolah di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Ada harapan, penyertaan dalam materi ajar dapat memberikan pemahaman dini akan bahaya penyalahgunaan Narkoba bagi para pelajar.

BACA JUGA: Parah, Pelajar Disediakan Kamar Khusus Untuk Konsumsi Sabu

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan mengungkapkan, sejatinya kurikulum dipersiapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) RI kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional RI.

Meneruskan kerjasama tersebut, Disdik Batam telah bertemu dengan BNN Kepri pekan lalu.

BACA JUGA: DPR Pengin Kasus Narkoba Bupati Ogan Ilir Tak Terulang

"Kalau terkejar Tahun Ajaran Baru 2018 ini akan mulai disisipkan pelan-pelan dalam materi ajar," ucap Hendri saat dikonfirmasi terkait dugaan kasus anak usia sekolah pengguna Narkoba di Bengkong, Selasa (17/4).

Dia mengatakan, penyertaan dalam kurikulum diperuntukan bagi semua tingkat satuan pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

BACA JUGA: Cegah Narkoba Masuk, Polri Tingkatkan Pengawasan di Perairan

"Nanti materinya porsinya berbeda, disesuaikan dengan satuan pendidikan," ucap dia.

Soal kabar penyalahgunaan narkoba di daerah Bengkong, dia mengaku pihaknya belum mendapatkan informasi tersebut. Namun dia memastikan usaha pencegahan kerap dilakukan oleh sekolah melalui imbauan-imbauan saat pertemuan dan upacara di sekolah.

Selain itu, BNN kerap rutin ke sekolah-sekolah untuk menyampaikanj imbauan serupa.

"Bahkan, anak-anak kami pantau agar tak keluar dari area sekolah saat waktu istirahat. Di dalam sekolah tak mungkin beli itu (Narkoba)," imbuhnya.

Merujuk pada informasi ada anak usia sekolah yang menggunakan narkoba di wilayah Bengkong, dia mengatakan hal tersebut terjadi di luar lingkungan sekolah. Karena itu, dia berharap masyarakat terutama orangtua atau wali murid aktif turun tangan menjaga anaknya masing-masing.

"Peran orangtua itu sangat penting," ucapnya.

Menurutnya, waktu anak di lingkungan masyarakat dan keluarga lebih banyak dibanding waktunya di sekolah. Maka dari itu, peran orangtua sangat membantu menyelamatkan masa depan anak agar tidak terpengaruh Narkoba.

"Berapa persenlah anak ada di sekolah, paling dari pagi hingga pukul 14.00 WIB. Selebihnya kan di rumah dan lingkungan masyarakat, tentunya orang tua yang bisa memantau anaknya main dimana," ujarnya.(adi/ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratu Ekstasi Asal Siantar Ini Dihukum Penjara Seumur Hidup


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler