Kekerasan Pelajar di Jakarta Sudah Darurat

Minggu, 30 November 2014 – 07:50 WIB
Kekerasan Pelajar di Jakarta Sudah Darurat. Foto JPNN.com

jpnn.com - Soal kekerasan, dunia pelajar di Jakarta sungguh masuk situasi darurat. Tidak perlu banyak analisis. Data menunjukkan hal itu. Sepanjang 1 Januari–15 November 2014 tercatat 769 tawuran pelajar. Bila dirata-rata, setiap hari terjadi dua tawuran. Juga, menelan 13 nyawa. Dunia pelajar tidak se-innocent yang dikira.

Dunia pelajar, bagi remaja cowok, bisa jadi merupakan hal yang mencemaskan. Jauh dari pengetahuan orang tua, psikolog, atau aparat, dunia pelajar mempunyai hukum besi sendiri. Memang ada kegiatan remaja yang terang, fun, ceria, dan positif. Sebut saja kompetisi cheerleader, olahraga, atau cerdas cermat.

BACA JUGA: Buku K - 13 Semester Genap Belum Jelas

Namun, dunia pelajar juga mempunyai sisi gelap. Terutama bila sejumlah siswa bengal bergabung untuk membentuk sebuah komunitas di sekolah. Lalu, mereka bersaing ala mafia dengan komunitas lain di sekolah berbeda. Atas nama solidaritas-mencari identitas, mereka kerap melakukan tawuran. Bukan aksi yang bisa ditoleransi lagi. Sebab, tawuran itu sangat berbahaya dan telah menghilangkan banyak nyawa.

Simak saja sejumlah barang bukti dan razia yang digelar sekolah dan kepolisian. Selain ”peralatan organik” reguler seperti sabuk gir, mandau, celurit, pedang pendek, ada senjata yang mengerikan. Di antaranya, gergaji es sepanjang 1 meter, mirip deretan gigi rahang atas T-rex yang dilepas dan dipakai sebagai senjata. (Jawa Pos/JPNN.com)

BACA JUGA: Anies Siapkan Cara Basmi Pungli di Sekolah

BACA JUGA: PGRI Usul Gaji Guru Honorer Minimal Rp 2 Juta

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Minta Sekolah Ikut Tingkatkan Mutu Guru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler