jpnn.com, TUBAN - Musim kemarau yang datang sejak sebulan terakhir membuat sebagian warga di Kabupaten Tuban, Jatim kekurangan air bersih.
Demi mencukupi kebutuhan air sehari-hari, warga Dusun Gowah terpaksa harus menempuh jarak hingga 2 kilometer hingga masuk ke pelosok hutan.
BACA JUGA: Waspada, 8 Penyakit ini Rentan Menyerang di Musim Kemarau
BACA JUGA : Ribuan Warga di Sini Mulai Alami Krisis Air Bersih
Mereka menuju hutan jati di kawasan hutan lindung KPH Tuban. Di tempat itu warga bisa memanfaatkan sumur tua di kawasan hutan jati yang airnya juga terbatas.
BACA JUGA: Kekeringan Melanda Jatim Setiap Tahun, Solusinya Belum Ada
Menurut Supriyadi warga setempat hingga kini pemerintah belum memberikan bantuan air bersih.
Padahal warga sudah kesulitan air bersih sejak 2 bulan terakhir, lantaran sumur tadah hujan yang diandalkan sudah mengering.
BACA JUGA: 64 Desa di Sampang Berpotensi Terdampak Kekeringan
"Kami berharap pemerintah segera memberikan bantuan air bersih, sedangkan solusi jangka panjang dengan membuat sumur bor di kawasan perbukitan kapur sehingga saat musim kemarau tidak kesulitan lagi air bersih," kata Supriyadi.
BACA JUGA : Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Ambil Air di Situs Purbakala
Demi mendapatkan air ini, warga berbekal dua jerigen berukuran 20 liter. Mereka harus rela berjalan kaki bolak-balik antara 4 sampai 10 kali setiap hari.
Sesampainya di sana, mereka juga harus antre lantaran tiap hari warga lain juga tergantung dari sumber mata tersebut.
Air ini dipergunakan untuk mencukupi segala kebutuhan rumah tangga seperti minum, memasak, mandi, hingga mencuci. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga di Sini Mulai Alami Krisis Air Bersih
Redaktur & Reporter : Natalia