KENDARI -- Sultra pernah menorehkan tinta sejarah, dengan label jadi wilayah swasembada beras tahun 1994Ini dibuktikan dengan hasil pertanian di Kabupaten Konawe dan Kolaka
BACA JUGA: Muhammadiyah Siapkan Sholat Ied Besok
Namun, predikat swasembada kini tinggal kenanganBACA JUGA: Target 2014 Bebas Rabies
Jumlah penyuluh pertanian saat ini hanya 1.346 orang untuk melayani 2.088 desa dan kelurahan di Sultra
BACA JUGA: UMP Papua Barat Naik Menjadi 1,4 juta
Jika dilihat dari jumlah penyuluh yang ada, itu masih kekurangan 742 orangItupun untuk 1.346 penyuluh yang ada dilapangan, hanya 767 yang berstatus PNS sedang tenaga lepas harian sebanyak 579 orang," terang Jabbar Toba.Hal ini tak lepas dari kondisi pemerintahan setempatSebab tak sedikit penyuluh pertanian beralih fungsi masuk sebagai pejabat struktural"Kalau memegang jabatan struktural, minimal ada satu desa binaan yang harus dipertanggungjawabkan penyuluh tersebut," jelasnya.
Kendati demikian, bukan berarti seluruh kabupaten/kota masih kurangAda beberapa kabupaten/kota yang malah kelebihan penyuluh pertanianAnehnya, pengusulan seleksi CPNS juga masih mengajukan permintaan tenaga penyuluhSeperti Kota Kendari, saat ini penyuluh pertanian sudah kelebihan 17 orang dan Muna kebelihan 12 penyuluh.
"Bagi daerah yang kelebihan penyuluh, harusnya mendrop penyuluh tersebut ke kabupaten/kota yang masih kekurangan penyuluhSelain itu, langkah yang harus ditempuh daerah yang kekurangan penyuluh adalah mengajukan permohonan kuota penyuluh pada Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara untuk tenagaBagi daerah yang sudah kelebihan penyuluh, jangan lagi menambah," ungkapnya.
Korelasi jumlah penyuluh pertanian dengan desa/kelurahan binaan, kata dia, diharapkan dapat menggenjot swasembada pangan di SultraDengan mengoptimalkan penyuluh pertanian di lapangan, sangat diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Sultra(aka)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Pos Sibuk Layani Peminat CPNS
Redaktur : Tim Redaksi