Target 2014 Bebas Rabies

Senin, 15 November 2010 – 08:26 WIB

PONTIANAK – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat, Abdul Manaf Mustafa,mengatakan Kalbar bebas rabies pada tahun 2014Meski tidak lagi didapati kasus rabies yang dilaporkan sejak tahun 2005

BACA JUGA: UMP Papua Barat Naik Menjadi 1,4 juta

Namun penyakit yang ditulari dari gigitan hewan anjing, kucing, dan kera ini, tetap menjadi prioritas untuk diberantas.  “Untuk Indonesia, pemerintah pusat menargetkan bebas rabies tahun 2015
Untuk Kalbar, tahun 2014,” ungkap Manaf, kemarin.

Jika melihat ketentuan, lanjut Manaf, Kalbar sudah bisa dikatakan bebas rabies

BACA JUGA: Kantor Pos Sibuk Layani Peminat CPNS

Namun pemerintah pusat masih menetapkan beberapa standarisasi sebagai langkah antisipasi ekstra terhadap penyakit ini
Salah satunya adalah rekomendasi untuk memusnahkan hewan liar yang ada di Kalbar dan memvaksin seluruh hewan peliharaan masyarakat

BACA JUGA: Jarak Aman Sekitar Merapi Dipersempit



“Guna wujudkan ini, tentunya harus ada partisipasi masyarakat karena anjing ini dekat dengan kehidupan masyarakatTapi saya lihat sekarang, kesadaran masyarakat sudah cukup baikBanyak yang memvaksin hewannya secara rutin,” ujar Manaf.

Lebih lanjut Manaf mengatakan, meski tidak ada lagi kasus rabiesDinas terkait tetap waspada dan ekstra hati-hati dalam memberikan perizinan terhadap hewan-hewan yang masuk ke KalbarSelain meminta surat keterangan kesehatan hewan dan surat rekomendasi dari petugas dinas terkait dari daerah asal hewanPihaknya tetap melakukan pemeriksaan laboratorium pada hewan-hewan tersebut

“Surveylance tetap dilakukan dinas terkaitDalam mengeluarkan regulasi, harus ekstra hati-hati untuk izin hewan-hewan yang datang dari luar KalbarJangan sampai ada hewan ilegal,” ujar ManafSelain penyakit rabies, pihaknya juga mewaspadai 13 penyakit lainnya yang ditularkan hewanAntara lain sapi gila, ebola dan nipadisisPenyakit ini telah disosialisasikan pemerintah pusat untuk diberantas.

Kendala yang dihadapi Kalbar, lanjut Manaf, adalah wilayah perbatasan yang menjadi pintu masuk ternak-ternak ilegal dari negara tetanggaKemudian juga luasnya wilayahDi mana tidak sebanding dengan tenaga teknisGuna menyikapi hal ini, pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap tim teknis di lapanganAgar sigap dan terampil dalam memeriksa hewan-hewan masuk ke Kalbar.  “Meskipun ada petugas karantina di perbatasan, kita tetap memberikan pelatihan untuk petugas kitaKita harus siap diri,” tukas Manaf.(fah)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merapi Bergolak Lagi, Selo Kembali Disterilkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler