Kekurangan Guru Sudah Parah, Apa Solusinya?

Minggu, 09 April 2017 – 08:07 WIB
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Hingga saat ini Kota Balikpapan, Kaltim, masih kekurangan 260 guru untuk jenjang SD dan 60 guru untuk jenjang SMP.

Kondisi ini mengakibatkan guru terpaksa mengajar hingga 48 jam seminggu. Padahal idealnya hanya 24 jam.

BACA JUGA: Bupati Enthus: Saya akan Usul ke Presiden…

Ketua Dewan Pendidikan Balikpapan, Subiyanto menuturkan, masalah ini sebenarnya bisa diatasi.

Pemkot dan DPRD bisa mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk bisa merekrut PNS, meski saat ini masih berlaku moratorium penerimaan PNS.

BACA JUGA: Mendikbud Sebut Kecurangan USBN Bukan Terjadi di Desa

“Ini hanya masalah lemahnya koordinasi antara pemkot dengan pusat. Pemkot dan DPRD sebenarnya bisa melobi pusat untuk menambah tenaga guru yang saat ini memang kurang,” tuturnya kemarin (8/4).

Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan berdampak pada kualitas pendidikan.

BACA JUGA: Mengenal Misi Komunitas 1000 Guru Regional Malut

Aktivitas pembelajaran terkesan dipaksakan dengan semakin berkurangnya jumlah guru.

Belum lagi ketidakmampuan sekolah menggaji guru honor. Bahkan ada sekolah terpaksa berutang agar bisa memenuhi jumlah guru.

“Omong kosong jika pemkot bisa terus melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang ideal. Pemkot harus mampu meyakinkan pusat yang masih menghitung jumlah guru secara makro. Sementara mengabaikan kondisi daerah yang kekurangan. Penurunan kualitas pendidikan juga tidak dibaca pusat, jadi peran pemkot dan DPRD yang menyadarkannya,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muhaimin menyebut, kondisi ini membuat beban kerja guru meningkat dua kali lipat.

“Biasanya jam mengajar 24 jam, mereka terpaksa mengajar hingga 48 jam seminggu. Akhirnya bagi mereka yang tidak tahan, mengundurkan diri,” katanya.

Sementara yang masih bertahan, lanjut Muhaimin, juga terpaksa karena memang jiwa mengajarnya kuat.

Kekurangan juga ditambah banyaknya guru yang memasuki masa pensiun.

“Sementara kebijakannya daerah tidak boleh mengangkat guru honor," tandasnya. (*/rdh/riz/k18)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sst, Ada Honorer Ditangkap di Warung Makan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
guru   honorer   PNS  

Terpopuler