jpnn.com, SURABAYA - Sindikat curanmor kini makin lihai mengelabui polisi dan korban.
Mereka mengganti nopol dan karakteristik kendaraan yang dicuri. Setidaknya, itulah yang terungkap dari rilis Polsek Bubutan kemarin.
BACA JUGA: Guru Ini Ternyata jadi Otak Pencurian Motor
Sejak Jumat (27/10), petugas berusaha mengembangkan penyelidikan dari DPO curanmor yang tertangkap, Seinal Arifin. Dia diringkus di area parkir Pasar Grosir Surabaya.
Pemuda 22 tahun itu tersangkut kasus curanmor di kawasan Kemayoran Budidayan April lalu.
BACA JUGA: Pencuri Nekat Bawa Kabur 20 Motor Ojek Online
Setelah didesak petugas, Seinal akhirnya mengakui perbuatannya. Seinal menjual motor milik Abdul Rohman tersebut di kawasan Sampang, Madura.
Yamaha Vega R hitam bernopol L 4164 WR itu dibanderol Rp 2 juta. ''Langsung dikeler ke lokasi penjualan Sabtu malam (28/10)," ujar Kapolsek Bubutan Kompol Dies Ferra.
BACA JUGA: Gasak Motor Pak Ustaz, Tertangkap, Begini Kronologisnya
Alumnus Akpol 2005 tersebut menuturkan, jaringan penadah yang dimiliki pelaku itu serampangan.
Artinya, kendaraan curian asal dijual kepada orang yang tidak dikenal. Setelah ditelusuri, ternyata level penadah tersebut lumayan.
Motor keluaran 2010 itu ditemukan petugas di area Bangkalan dengan wujud yang berbeda.
Catnya berganti menjadi biru metalik. Nopolnya pun berubah menjadi M 5163 PH.
Nopol tersebut terbukti fiktif. Para penadah biasa mengambil nopol bekas dari motor yang tak terpakai.
''Serampangan, asal comot pasang," kata Kanitreskrim Polsek Bubutan AKP Budi Waluyo. (mir/c18/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Kali Terlibat Curanmor, Pelaku Dihadiahi Pelor
Redaktur & Reporter : Natalia