jpnn.com, JAKARTA - Kelangkaan gas elpiji 3 Kg masih menjadi perhatian masyarakat. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melihat ada upaya pemerintah untuk mencabut subsidi.
"Dari sisi kebijakan subsidi kelangkaan ini juga dipicu oleh sinyal bahwa pemerintah akan mencabut subsidi gas elpiji 3 kg," tutur Tulus dalam keterangannya.
BACA JUGA: Gas Elpiji 3 Kg Langka Lagi, ini Analisis YLKI
Hal ini diawali dengan pemangkasan slot kuota gas elpiji 3 kg yang semula sebanyak 6.5 metrik ton dipangkas menjadi 6.1 metrik ton, berkurang 400 ribuan metrik ton.
"Sementara permintaan gas elpiji 3 kg malah naik, ya pasti suplai berkurang alias langka! Pemerintah makin limbung saat subsidi gas elpiji 3 kg terus melambung karena penggunaan gas elipiji 3 kg terus meningkat," papar dia.
BACA JUGA: Pastikan Kesediaan Stok Gas Elpiji 3 Kg Aman
Karena itu, jika pemerintah memang serius untuk memasok konsumen menengah bawah dengan subsidi gas elpiji, maka tingkatkan pengawasan terhadap potensi penyimpangan distribusi.
"Pemda harus harus turun kelapangan untuk melakukan pengawasan lebih intensif, jangan hanya berpangku tangan saja. Berikan sanksi tegas bagi oknum distributor yang terbukti melakukan malpraktik distribusi dan melakukan pengoplosan," ujarnya.
BACA JUGA: 2018, Beli Gas Elpiji 3 Kg Harus Pakai Kartu PKH
Selain itu, kepolisian harus lebih bergigi untuk melakukan law enforcemen. PT Pertamina juga harus tegas untuk memutus kerja sama dengan distributor nakal.
"Tanpa hal itu maka penyimpangan distribusi dan pelanggaran hak-hak konsumen menengah akan semakin besar. Mendapatkan gas elpiji dengan harga terjangkau adalah hak konsumen yang harus dijamin keberadaannya," tandas dia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gas Elpijji Langka di Medan, Ternyata Ini Penyebabnya
Redaktur & Reporter : Yessy