Kelas Tergenang Air, Tetap Belajar

Potret SDN 11 Lubukbuaya

Selasa, 21 September 2010 – 03:53 WIB

PADANG -- Murid-murid SDN 11 Lubukbuaya tetap bersemangat, Meski  kondisi  ruangan belajar mereka jauh dari kata nyamanDi tengah deresnya hujan dan air yang mengenangi kaki mereka, bocah-bocah kecil itu tetap belajar

BACA JUGA: Terapkan Sistem SKS di SMP-SMA



Menjelang siang hujan deras mengguyur Kota Padang, kemarin ( 20/9), murid-murid SDN 11  Lubukbuaya terus melangkahkan kakinya ke ruangan kelas mereka yang hanya berdindingkan triplek setinggi bahu orang dewasa dan bagian atasnya diberi kawat
Antara kudo-kudo dengan dinding kawat tidak ditutupi

BACA JUGA: Bahasa Mandarin Kian Diminati

Murid duduk dengan teratur di kursi mereka dan guru pun  lalu mulai memberikan pelajaran.

Selang tak berapa lama  belajar, murid itu pun kebingungan
Sebab tempias hujan membasahi tubuh mungil mereka

BACA JUGA: IPDN Ciptakan Hutan Nusantara

Tak hanya itu airpun mulai masuk ke kelas merekaTerpaksa mereka mengangkat kakinyaUntuk sampai ke meja guru, tak jarang mereka harus melompat menghindari genangan air.

Ruang belajar mereka jauh dari kata layakMurid di sekolah itu juga duduk berdesakanBahkan satu meja diisi tiga orang murid.  Dinding kelas darurat mereka hanya triplek sehingga jika hujan , mereka selalu kedinginanDalam ruangan kelas darurat itu, murid dilengkapi dengan papan tulis berwarna hitamGuru masih mengajar dengan menggunakan kapur sebagai alat bantu mereka. 

“Ah hujan lagi, pasti nanti baju kita basah dan tak bisa belajar lagiSampai kapan ya seperti iniTidak kena hujan dan kedinginan lagi,” tutu Rika, salah seorang murid SDIa menyebutkan kondisi  tersebut telah lama dialami merekaIa berharap sekolah mereka yang rusak akibat gempa dapat segera diperbaiki sehingga ia dan kawan–kawan dapat belajar dengan tenang dan nyaman“Lama betul perbaikan sekolah kamiPadahal kami ingin belajar di ruangan tempat kami duluBelajar di tempat ini panas dan kalau hujan kedinginan,” tuturnya.

Nova, rekannya yang lain juga berharap sekolah mereka dapat segera diperbaiki sehingga ia dapat belajar dengan tenang“Mudah-mudahan sekolah kami dapat segera diperbaikiSehingga tak kedinginan lagi,” terangnya.

Kepsek SD 11 Lubukbuaya Yesfita menuturkan kondisi tersebut memang telah lama dihadapi murid di sekolah ituSaat ini sekolah miliknya telah mendapat bantuan dari Dinas PU“Perbaikan sekolah ini memang ada sedikit masalahSehingga rencana perbaikannya yang dijadwalkan dalam satu bulan harus molor,’’ tuturnya.

Katanya, dana BOS tak mampu membiayai operasional sekolahHal ini disebabkan hampir sebagian besar dana BOS dipergunakan untuk membiayai guru honorer “Dana untuk pembelian mobiler terpaksa kami alihkan untuk membayar guru honorerJujur saja untuk kami kekurangan dana untuk  pembelian fasilitas pendukung,” sebutnya

Di tempat terpisah  Wakil Ketua Komisi IV DPRD Osman Ayyub mengimbau Dinas Pendidikan lebih memperhatikan kondisi sekolahSebab, perhatian pemerintah terhadap sekolah pasacgempa mulai kendor“Harusnya ini jadi perhatian DisdikDi SD Tanahair saya lihat ruangan belajar yang digunakan anak-anak juga tak representatifDisdik harus turun ke lapangan untuk mencek kondisi anak-anak belajar,” tukasnya(a)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Kerap Demo, Jam Ngajar Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler