jpnn.com, JAKARTA - Sepanjang 2021, terdapat sejumlah bencana alam yang cukup mengagetkan dan meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Mulai longsor di Sumedang, gempa di Majene, banjir di Kalsel, hingga erupsi Gunung Merapi di Lumajang, Jawa Timur.
BACA JUGA: Kaleidoskop Media Sosial 2021: Pandemi & Ekonomi jadi Perhatian Warganet
Berikut, JPNN.com merangkum berbagai bencana alam yang terjadi di sepanjang 2021 :
1. Longsor Sumedang
Longsor terjadi di Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1). Longsor terjadi sebanyak dua kali, pada pukul 16.00 WIB dan longsor susulan terjadi pada pukul 19.00 WIB.
BACA JUGA: Cek Kesiapsiagaan Hadapi Bencana, Ini Dilakukan Mensos Risma di Tulungagung & Trenggalek
Total sebanyak 40 orang menjadi korban dalam bencana longsor tersebut.
2. Gempa di Majene dan Mamuju
Wilayah Majene, Provinsi Sulawesi Barat diguncang gempa magnitudo 6,2 pada hari ini,, Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB.
BACA JUGA: Fenomena Apa Ini? Kawanan Monyet Turun di Lokasi Bencana Erupsi Semeru Memberikan Isyarat
Gempa yang terjadi di Mamuju dan Majene ini tidak berpotensi tsunami dan diduga kuat terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Naik Mamuju.
Akibat peristiwa ini, setidaknya 300 rumah warga rusak dan sebanyak 27 orang meninggal.
3. Banjir Kalimantan Selatan
Banjir besar menerjang 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan pada 12 Januari lalu. Belasan orang meninggal dunia dan puluhan ribu penduduk harus mengungsi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 3.571 unit rumah terendam banjir di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga Sabtu (16/1) pukul 02.00 WIB.
Dengan perincian, sebanyak 931 unit terdendam di Kecamatan Halong, 20 unit di Kecamatan Paringin, 576 unit di Kecamatan Juai, 336 unit di Kecamatan Paringin Selatan, 836 di Kecamatan Tebing Tinggi, dan 872 unit di Kecamatan Awayan.
4. Siklon Tropis Seroja
Siklon Tropis Seroja menerjang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 4 April 2021.
Siklon tersebut menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah seperti di Flores Timur, Lembata, Kupang, Malaka Tengah dan Ngada.
Di Kabupaten Timor Tengah Utara, Badai Siklon Tropis Seroja mengakibatkan meluapnya air kali / sungai di beberapa lokasi yang tersebar pada 24 Kecamatan, sehingga menyebabkan terjadinya bencana angin, banjir, tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi.
Banjir yang melanda dan menggenangi pemukiman penduduk, seperti sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan dan lahan pertanian masyarakat.
Dampak dari tingginya intensitas curah hujan dengan ketinggian air kurang lebih 100 sentimeter dan berlangsung lama di seluruh wilayah Kabupaten TTU.
"Sesuai data yang ada, telah terjadi kerusakan pada 96 Desa / Kelurahan yang tersebar di 24 Kecamatan," kata Bupati Timor Tengah Utara Juandi David saat mendampingi Mensos Risma meninjau lokasi bencana, Rabu (26/5).
5. Banjir Sintang
Bencana banjir merendam Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada bulan November 2021.
Banjir yang terjadi di kabupaten Sintang ini berlangsung cukup lama, yakni terjadi selama hampir satu bulan.
5. Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 13.30 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu (11/12/2021) mencatat setidaknya 46 orang meninggal akibat erupsi Gunung Semeru.
Selain itu, sembilan jiwa masih dinyatakan hilang, 18 jiwa luka berat, dan 11 luka ringan. Total jumlah warga yang mengungsi mencapai 9.118 orang.
6. Gempa NTT
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kupang Margiono menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7,5 terjadi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Gempa terjadi pada pukul 10.20 WIB sekitar 112 kilometer barat laut Larantuka dengan kedalaman 12 kilometer," kata Margiono, Selasa (14/12).
Menurut dia, peristiwa itu berkaitan dengan gempa bumi yang dirasakan warga di Pulau Flores dan sekitarnya.
"Gempa bumi tersebut berpotensi memicu tsunami yang bisa melanda sejumlah wilayah di NTT maupun Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara," ujarnya.(mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Kenny Kurnia Putra