Kelelahan Jaga TPS, Anggota TNI Strok

Sabtu, 18 Mei 2019 – 19:16 WIB
Kotak Suara Pemilu 2019. Foto ilustrasi. pojoksatu

jpnn.com, SURABAYA - Anggota TNI-AD Praka Yudha Agnie sempat kehilangan kesadaran ketika mengamankan kotak suara di Polsek Kenjeran Kamis (16/5). 

Penyebabnya, korban terkena serangan strok pendarahan. Kini kondisinya mulai membaik. Dia sudah bisa diajak berkomunikasi.  tersebut . 

BACA JUGA: Ratusan Petugas KPPS Meninggal Dunia, Ini Catatan Ikatan Dokter Indonesia

Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V/Brawijaya Brigjen TNI Bambang Ismawan langsung menjenguk korban di RSUD dr Soewandhie.

BACA JUGA : Data KPU: 486 Petugas KPPS Meninggal Dunia dan yang Sakit 4.849 Selama Pemilu 2019

BACA JUGA: Komnas HAM Mulai ke Lapangan, Selidiki Kematian Para Petugas KPPS dan Linmas

Dia datang bersama rombongan. Ada Kodim 081, Wakapolda Jatim, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Kapolrestabes Surabaya.

Setelah menjenguk korban, Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto langsung memberikan konferensi pers Tujuannya, menangkal simpang siurnya berita yang beredar.

BACA JUGA: Kisah Pedih Linmas KPPS yang Meninggal Ini, Sejak Sakit tak Dapat Santunan

BACA JUGA : Kisah Pedih Linmas KPPS yang Meninggal Ini, Sejak Sakit tak Dapat Santunan

 Misalnya, penyebab korban pingsan ketika melakukan pengamanan karena keracunan makanan.

''Korban pingsan bukan karena keracunan, tapi sakit. Orang tua korban juga ada riwayat sakit,'' katanya.

''Jadi, jika ada yang menyebut anggota kami diracun, itu jelas hoaks,'' tambahnya dengan nada tegas.

Pernyataan serupa diungkapkan tim medis dari RSUD dr Soetomo. Intinya, korban pingsan bukan karena keracunan makanan ketika mengamankan kotak suara.

Melainkan terkena stoke pendarahan. ''Berdasar CT-scan yang kami lakukan, ada pendarahan di tepi otak,'' kata dr Khamim Tohari. Dia adalah dokter spesialis bedah saraf yang menangani pasien.

BACA JUGA : Jangan Curiga Terus, Belum Ada Temuan soal Petugas KPPS Meninggal Akibat Racun

Sementara itu, untuk kasus keluarnya busa dari dalam mulut korban ketika pingsan, tim medis membantah karena efek racun. Kondisi itu disebabkan kejang.

''Air liur yang seharusnya ditelan malah keluar. Apalagi, bibirnya sudah kegigit. Itulah yang terlihat seperti busa dan diduga keracunan,'' jelas Khamim.

Khamim juga menegaskan, kini keadaan korban sudah membaik. Dia sudah bisa diajak berkomunikasi.

Harapannya, korban sudah bisa pulang pekan depan. Yudha bisa pulih seperti semula asal bisa menjaga kondisi dan melakukan fisioterapi dengan teratur. (yon/c15/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Besar UI Tak Rela Jika Polisi Jerat dr Ani Hasibuan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler