Kelompok Santoso Rancang Ledakkan Warung Remang-remang

Jumat, 21 Maret 2014 – 17:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI kembali berhasil menangkap para tersangka teroris di wilayah Jakarta dan Bengkulu.

Pada Kamis (13/3), seorang tersangka teroris ditangkap di Bandar Udara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, saat mendarat dari Makassar, Sulawesi Selatan. Tersangka itu berinisial BA alias HR alias Ga alias An alias Mb Mar.

BACA JUGA: Golkar Tak Akan Polisikan Penyebar Video Ical Pelesiran

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny Franky Sompie menjelaskan dari penangkapan itu kemudian dilakukan pengembangan.

Alhasil, disita barang bukti berupa dua buah bom. Terdiri dari satu bom pipa dan bom tupperware yang diamankan di JNE Sengkang Wajo, Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Pastikan Tersangka Korupsi Videotron Meninggal Karena Sakit

"Saat ini bom sudah ditangani oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Satbrimobda Sulselbar," kata Ronny, Jumat (21/3).

Bom tersebut dikirim oleh tersangka melalui JNE Desa Panggung, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dengan tujuan JNE Sengkang Wajo, Sulsel.

BACA JUGA: Irman Putra Sidin Nilai Putusan MK Rasional

"Rencananya akan digunakan untuk bom di warung remang-remang di Barabba Belopa Kabupaten Luwu," katanya.

Menurut Ronny, mereka sudah melakukan survei terhadap sasaran yang akan diledakkan dengan bom tersebut.

Ronny menambahkan, yang bersangkutan juga telah mengikuti pelatihan militer di Poso pada  Desember 2013 bersama Santoso dan Sabar Subagyo.

Kemudian, pada Rabu 19 Maret 2014 sekitar pukul 9.45, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tersangka teroris Poso, AI.

Tersangka AI yang selama ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang, itu ditangkap di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum kilometer 6.5 Jalan P. Natadirja, Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu.

Menurut Ronny, tersangka ini adalah anggota Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso dan Sabar Subagyo. "Terlibat pembunuhan dua Anggota Intel Polres Poso (Bripka Andi Sapa dan  Aipda Sudirman) di Tamanjeka," kata Ronny.

Selain itu, tersangka juga mengikuti pelatihan militer di Tamanjeka Poso. Menurutnya, saat ini masih terus dilakukan pengembangan terhadap hasil penyidikan untuk mengungkap kasus ini lebih dalam.

"Terutama berkaitan dengan cara pengiriman dan distribusi bom yang telah ditemukan Tim Penyidik Densus 88 Antiteror Polri," kata Ronny. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Pastikan Garap Lagi Sekjen Komisi Yudisial


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler