Keluarga Besar Pak Harto Pilih Dukung Akom

Jumat, 13 Mei 2016 – 20:52 WIB
Ade Komarudin (duduk di tengah) bersama Titiek Soeharto (kiri) dan Tommy Soeharto (kanan) dalam jumpa pers di kawasan Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5). Foto: Desynta N/JawaPos.Com

jpnn.com - NUSA DUA - Calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin mendapat dukungan penting untuk melempangkan langkahnya menuju kursi puncak di partai berlambang beringin hitam itu. Dukungan itu berasal dari keluarga mendiang Presiden Soeharto yang dikenal disegani dan dihormati di antara kader Golkar.

Dukungan Keluarga Cendana -istilah lain untuk keluarga Pak Harto- untuk Ade ditunjukkan dengan kehadiran Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Titiek dan Tommy hadir langsung dalam jumpa pers bersama Ade di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5).

BACA JUGA: Kejam! Begini Perlakuan Abu Sayyaf Saat Menyandera 4 WNI

Menurut Tommy, keputusannya bersama Titiek mendukung Akom -sapaan Ade- merupakan hasil musyawarah keluarga. "Keluarga memutuskam mendukung Akom. Banyak kesamaan yang bisa dibangun dengan Akom," ujar Tommy.

Putra bungsu mendiang Pak Harto itu mengharapkan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) bisa membuat Golkar utuh kembali. Keinginannya bukan sekadar menyatukan kubu munas Bali dan Ancol, tetapi juga kembali menarik kader-kader Golkar yang loncat ke partai lain.

BACA JUGA: Soal Kunker Fiktif, Sekjen DPR: Tidak Ada Laporannya

"Tidak hanya rekonsiliasi kubu Ancol dan Bali, tetapi kader partai yang loncat dan pergi dari Golkar, bagaimana mengajak mereka gabung kembali menjadi tantangan," tuturnya.

Sedangkan Titiek mengatakan, keluarga besarnya menimbang caketum berdasarkan  syarat prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak tercela (PDLT). Dari situ, Keluarga Cendana memilih Akom karena memenuhi syara PDLT.

BACA JUGA: Serahkan 4 ABK ke Keluarga, Menlu: Ini Berkat Presiden Joko Widodo

"Pilih pimpinan yang baik itu harus dilihat dari PDLT.  Tetapi, dari semua itu kami lebih condong ke Akom," ujar wakil ketua umum Golkar versi munas Bali itu.

Sebelumnya, Akom dan Tommy memang sudah dua kali bertemu. Pertemuan pertama digelar di rumah Tommy di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 29 April lalu. Sedangkan pertemuan kedua di kantor Tommy di Gedung Granadi, Selasa (10/5).(dna/jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beredar 16 Nama Terpidana Mati, Ini Penjelasan Kejagung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler