Keluarga Curiga Kades Reli Kemit Tewas karena Dibunuh

Senin, 11 November 2019 – 23:51 WIB
Korban bersimbah darah dengan pisau menancap di dada. Foto: pojoksatu.id

jpnn.com, MEDAN - Kematian Reli Kemit, 57, Kepala Desa (Kades) Tengkuhen, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Sumut, pada Minggu (10/11) masih misteri bagi keluarga.

Sebab, mereka menduga Reli Kemit adalah korban pembunuhan. Mereka pun telah membuat laporan secara resmi ke polisi.

BACA JUGA: Berita Duka, Kades Reli Kemit Meninggal Dunia, Pisau Menancap di Dadanya

Kapolsek Delitua, AKP Dolly N Nainggolan menjelaskan pihak keluarga sudah membuat laporan ke pihak kepolisian terkait kejadian tersebut.

“Keluarga menduga korban dibunuh. Tetapi setelah kami lakukan olah TKP sebanyak tiga kali, sampai saat ini belum menemukan adanya unsur-unsur dugaan pembunuhan,” ujarnya, Senin (11/11).

BACA JUGA: Janda Cantik Harus Berurusan dengan Hukum Lantaran Berbuat Terlarang

Dolly mengurai pihaknya telah memeriksa setiap sudut TKP, seperti ventilasi, lantai dua, pagar, hingga CCTV di depan rumah. Namun, belum didapati tanda-tanda kedatangan orang lain ke rumah itu. Selain itu, sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan terkait kejadian ini.

“Untuk saksi sudah empat orang kita periksa yaitu Pak pendeta atas nama Gayus, istri pendeta, pembantu pendeta dan kepala dusun setempat,” tegasnya.

BACA JUGA: Cerita Fadli Zon Soal Menhan Prabowo dan Pemulangan Rizieq FPI ke Indonesia

Terkait hasil visum dari rumah sakit, Dolly menambahkan bahwa pihak penyidik masih menunggu hasil autopsi. “Kami masih menunggu hasil visum, jika ada perkembangan nanti saya kabari,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban ditemukan dalam posisi duduk di atasnya kloset kamar mandi, dengan pisau menancap di dada sebelah kiri. Sementara, di lehernya tampak luka sayat.

Dari keterangan polisi, sekira pukul 10.00 WIB, pemilik rumah Gayus Bangun ditelpon oleh pembantu rumah tangga bahwasanya korban berada di kamar mandi namun tidak keluar-keluar.

Karena merasa khawatir, pemilik rumah, menelpon Kepala Dusun (Kadus) 8, Hidayat untuk dimintai tolong agar datang ke rumah untuk melihat korban.

Kemudian, sekira pukul 11.15 WIB, Kadus beserta salah seorang warga tiba di rumah Gayus dan melihat korban di kamar mandi sudah bersimbah darah. Karena takut, Kadus menghubungi Polsek Delitua dan melaporkan peristiwa tersebut.

“Saat kami hadir, korban benar sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi duduk di atas kloset dan pisau tertancap di dada sebelah kirinya,” jelas Dolly.

Dolly mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inafis pada jenazah korban, didapati ada sebanyak lima luka di bagian dada. “Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum,” ungkapnya.

Dolly menambahkan sejauh ini pihaknya berkesimpulan korban tewas bukan karena dibunuh, melainkan bunuh diri. Karena dari pemeriksaan terhadap saksi-saksi, korban diketahui tengah mendapatkan tekanan kejiwaan karena tengah menghadapi proses perceraian dengan istrinya. Sehingga korban untuk sementara tinggal di rumah Gayus Bangun.

“Jadi sejauh ini dugaan kepolisian, korban tewas karena bunuh diri,” pungkasnya. (nin)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler