jpnn.com - BATAM — Keluarga besar Rene Deskartes di Perumahan Villa Paradise, blok J/8, Batuaji, Batam, Kepri, kembali diliputi perasaan cemas. Pasalnya tanggal deadline pembayaran tebusan senilai Rp 15 miliar untuk kelompok Abu Sayyaf yang menyandera Peter Tonsen Baraham adik Rene semakin dekat.
Sebelumnya, kelompok militan Abbu Sayyaf di Filipina yang menyandara Peter dan sembilan ABK tugboat Brahma 12 sejak tanggal 26 Maret lalu, telah memberikan batas waktu hingga tanggal 8 April agar tebusan senilai Rp 15 miliar yang diminta mereka segera dibayar jika ingin Peter dan rekan-rekannya dibebaskan.
BACA JUGA: SIM Anda Mati? Tenang, Ada Waktu 90 Hari
Keluarga berharap agar pihak perusahaan tempat kerja Peter dan pemerintah agar segera mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan Peter.
"Apapun yang dilakukan pemerintah kami percaya. Tapi tolong selamatkan saudara kami ini secepatnya karena katanya tanggal akhir permintaan tebusan tinggal dua hari lagi," ujar Hendrik Sahabat, salah satu keluarga Peter di rumah kediaman Rene, seperti dikutip dari batampos.co.id (Rabu).
BACA JUGA: Lagi, 2 Warga Tiongkok Diamankan
Saat ini kata Hendrik, keluarga sangat khawatir dengan keselamatan Peter jika pemerintah tak segera mengambil tindakan ataupun memenuhi permintaan para penyandera itu. "Jangan sampailah. Kami tetap berharap yang terbaik," ujar Hendrik.
Kabar mengenai pihak PT Patria Maritime Lines yang beralamat di Jalan Jababeka XI blok H30-40 Industri Cikarang tempat Peter bekerja, yang mengatakan siap membayar tebusan itu, sangat didukung pihak keluarga. "Kalau memang itu harus dibayar, ya kami sangat bersyukur, biar Peter dan kawan-kawannya cepat pulang," tutur Hendrik.
BACA JUGA: Hambat Investasi, Daerah Ini Cabut Puluhan Perda
Namun demikian, keluarga Peter belum begitu berbesar hati dengan kabar dari perusahaan itu. Sebab informasi tersebut didapat dari media masa. Pihak perusahaan belum menyampaikan secara langsung ke pihak keluarga. "Keluarga belum dapat penyampaian langsung dari perusahaan. Semoga saja benar seperti yang diberitakan itu," harap Hendrik.(eja/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Facebook Wagub Kalteng Dipakai untuk Memeras
Redaktur : Tim Redaksi