jpnn.com - JAKARTA - Nurhayati, adik Cicih binti Aing Tolib, TKI asal Karawang yang divonis hukuman mati pengadilan Abu Dhabi meminta Presiden Joko Widodo menyelamatkan kakaknya dari hukuman pancung.
"Saya selaku adiknya Cicih mohon bantuan Bapak Presiden agar membantu kasus ini selesai dan kakak saya bisa pulang ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga lagi," kata Nurhayati di kantor BNP2TKI Jakarta, Rabu (6/5).
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Diyath untuk Selamatkan Cicih dari Hukuman Mati
Nurhayati datang menemui Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid bersama kedua orang tuanya Aing Tolib dan Zubaidah. Mereka meminta perjuangan keras pemerinta guna membebaskan Cicih dari hukuman mati.
"Mohon pertolongan Bapak Presiden agar dengan bantuannya kakak saya bisa pulang ke Indonesia," ujar Nurhayai.
BACA JUGA: Pastikan Tak Akan Ada Pelaku Korupsi Penjualan Kondensat Lolos
Permintaan keluarga Cicih mendapat tanggapan dari Nusron Wahid. Dia mengatakan, pemerintah sudah memberikan pendampingan pengacara andal untuk Cicih. Dia mengakui, saat ini ada 228 TKI yang terancam hukuman mati. Dari 228 itu, ada beberapa yang dituduh membunuh. Mayoritas terlibat kasus sihir, zina dan narkoba.
"Di Arab Saudi ada 19 orang, di Abu Dhabi 4, sisa satu Mba Cicih ini. Di Malaysia 22, Singapura 3 orang. Khusus Mba Cicih, pemerintah sudah membayar pengacara andal di sana, Mr Ibrahim Khouri," ujar Nusron. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Nilai PAN Beri Contoh Baik dalam Pendidikan Politik
BACA ARTIKEL LAINNYA... FAMPI Desak KPK Tuntaskan Dugaan Penggelapan Pajak BCA
Redaktur : Tim Redaksi