jpnn.com - PEKANBARU - Nelayan Luaor, Desa Bonda, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Rabu (28/1) pagi menemukan jenazah dengan mengenakan celana jins warna biru. Di saku celananya juga ditemukan kartu identitas berupa e-KTP.
Pada e-KTP tertercantum identitas korban yang menyebutkan pegawai swasta bernama Saiful Rahmat, kelahiran Kalijati, 11 September 1976, yang beralamat di Jalan Surya No. 524, RT 005, RW 009, Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Jenazah ini duga teknisi AirAsia QZ8501 yang ada dalam manifes 162 orang penumpang beserta awak pesawat.
BACA JUGA: Tukang Siomay Masuk Daftar Honorer
Informasi temuan jenazah beridentitas Saiful ini sudah diketahui keluarganya di Pekanbaru, Riau. Kakak Saiful, Nunung Nursiyah mengatakan kabar itu diketahui dari media. "Kami belum menerima kabar resmi. Baru tahu setelah baca di JPNN. Mudah-mudahan itu benar Saiful, adik kami," kata Nunung kepada Pekanbaru Pos (Grup JPNN.com), Rabu (28/1).
Wanita berusia 47 tahun itu berharap segera mendapat kabar resmi dari Airsia, tempat Saiful mengabdikan tenaga dan pikiran, hingga ajal menjemputnya. [Lihat: Kakak Teknisi AirAsia QZ8501: Temukan Adik Saya, Ada Angka 6 di Lidahnya]
BACA JUGA: Aneh, Pedagang Siomay Masuk Daftar Honorer K1 Guru
Saiful Rahmat adalah pria kelahiran Pekanbaru. Ia sempat menempuh pendidikan di SD Angkasa, SMP dan SMA 8 Pekanbaru. Hingga akhirnya hijrah ke Bandung, Jakarta dan terakhir di Surabaya.
Anak bungsu dari enam bersaudara dan menjadi satu-satunya anak laki-laki di keluarganya itu menikah dengan Yeni, yang berasal dari Madura, Jawa Timur. Mereka dikaruniai tiga anak yang usianya masih kecil.
Putri pertama Saiful bernama Najwa, masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), sedangkan Jaumar dan Arkan belum bersekolah. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Politikus Hanura tak Sabar Menunggu Gebrakan Jonan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Diingatkan, Mobil Dinas Bukan untuk ke Pasar
Redaktur : Tim Redaksi