jpnn.com, JAKARTA - Keluarga Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua mengunggah foto-foto kondisi luka pada tubuh sang almarhum.
Mereka beranggapan bahwa apa yang menimpa Brigadir J sebagai sebuah kejanggalan, khususnya luka yang ada di sekujur tubuh.
BACA JUGA: 5 Jenderal Turun Tangan Usut Penembakan Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ada Catatan dari IPW
Merespons itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menjawab diplomatis perihal sikap keluarga Brigadir J tersebut.
Dedi juga enggan menjawab perihal Brigadir J yang tidak dimakamkan secara kepolisian.
Irjen Dedi memilih menjawab diplomatis perihal dua pertanyaan itu.
"Sudah saya sampaikan nunggu tim bekerja dahulu, sabar dahulu," kata Dedi kepada JPNN.com, Kamis (14/7).
BACA JUGA: Keluarga Brigadir J Mengaku Akun WhatsApp & Medsos Diretas, Mabes Polri Beri Respons Begini
Perwira menengah Polri itu mengungkapkan alasan bahwa biar meminimalkan presepsi yang tak dinginkan.
"Biar enggak banyak persepsi-persepsi yang berbeda-beda dan spekulasi," kata Dedi.
Menurut Dedi, kalau tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo sudah selesai bekerja, akan disampaikan hasilnya.
"Nanti semua kalau sudah selesai akan disampaikan dangan pembuktian secara ilmiah," kata Dedi Prasetyo.
Peristiwa baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) itu melibatkan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan Bharada E.
Baku tembak polisi itu menewaskan Brigadir Yosua.
Brigjen Yosua sendiri diketahui merupakan sopir istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Adapun Bharada E merupakan ajudan Irjen Sambo yang bertugas menjaga keamanan di rumah dinas itu.
Polisi menyebut lokasi kejadian merupakan rumah singgah keluarga Irjen Ferdy Sambo untuk berisolasi setelah pulang dari luar kota.
Setiap ada anggota keluarga Irjen Ferdy Sambo pulang dari luar kota biasanya melakukan tes PCR dan mengisolasi diri di rumah tersebut.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan mengatakan peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Humas Polri, Putri Candrawathi.
Ramadhan mengatakan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi eks dirtipidum Bareskrim Polri itu saat Putri Ferdy Sambo sedang beristirahat.
Setelah memasuki kamar, J disebut melecehkan istri perwira tinggi Polri itu sambil menodongkan senjata api.
Saat itu, istri Irjen Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.
Teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang saat itu berada di lantai dua rumah tersebut.
BACA JUGA: Gegara Kasus Mas Bechi, Ruang Rahasia di Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Terbongkar, Ternyata
Brigadir J dan Bharada E pun terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian J. (cr3/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama