Kemaluan Siswa SD Terpotong Saat Sunatan Massal, Dinkes Lahat Beri Penjelasan Begini

Kamis, 30 November 2023 – 19:13 WIB
Ayah korban didampingi kuasa hukumnya seusai membuat laporan polisi ke Subdit IV Tipidter Ditreksrimsus Polda Sumsel, Rabu (29/11). Foto: Cuci Hati/JPNN.

jpnn.com, LAHAT - Kabid Penanganan Dinkes Kabupaten Lahat Ubaidillah angkat bicara terkait terpotongnya alat kelamin seorang bocah berusia delapan tahun saat mengikuti sunatan massal.

"Ya benar, pada tanggal 17 Oktober 2023 lalu Dinkes Palembang menggelar sunatan massal di Desa Masam Bulau, Tanjung Sakti Lahat," ungkap Ubaidillah saat diwawancarai via telephone, Kamis (30/11).

BACA JUGA: Alat Kelamin Bocah di Lahat Terpotong saat Sunatan Massal, Ya Ampun

"Ini merupakan program dari Bupati Lahat untuk pengentasan kemiskinan, membantu keluarga, agar anak-anak mereka tidak bayar, makanya digelar sunatan massal," tambah Ubaidillah.

Setidaknya kata Ubaidillah, dalam pelaksanaan sunatan massal tersebut ada 5 meja.

BACA JUGA: Ini Dampak Alat Kelamin Terbakar Akibat Sunat, Orang Tua Wajib Tahu

"Masing-masing meja ini ada dua orang, satu asisten dan satu pelaksana, kebetulan yang menyunat anak (korban) ini perawat atas nama HM dan bidan YL," kata Ubaidillah.

Untuk lebih jelasnya, Ubaidillah tidak mengetahui mengapa alat kelamin bocah tersebut ikut terpotong.

BACA JUGA: Sakit Hati, Istri Potong Alat Kelamin Suami, Aduhh, Putus

"Ibu korban ini melapor ke pihak Puskesmas pada tanggal 18, dia mengadu kalau anaknya kesusahan saat buang air kecil," terang Ubaidillah.

Setelah diperiksa terang Ubaidillah, ternyata penis sang anak ikut terpotong.

"Saya sudah menyuruh keluarga untuk dirujuk ke rumah sakit, semuanya sudah kami urus," jelas Ubaidillah.

Pihaknya juga sudah memanggil pihak dari Puskesmas untuk menghadap ke Dinkes Kesehatan.

Kemudian, pada tanggal 20 Oktober 2023 lalu, pihak Puskesmas datang ke Dinkes Kesehatan.

"Pihak puskesmas kami suruh mediasi dengan keluarga korban, sebagai bentuk pertanggungjawaban," tutur Ubaidillah.

"Pihak puskesmas sudah datang ke rumah korban, tetapi keluarga korban menolak melakukan mediasi," tambah Ubaidillah.

Ditanya mengenai berapa senti penis korban terpotong, Ubaidillah tidak mengetahui hal tersebut.

"Untuk berapa sentinya saya tidak tau ya Mba, karena belum ada laporannya," tutup Ubaidillah. (mcr35/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler