JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi mengatakan, kebijakan otonomi daerah telah terbukti mampu mendorong kreatifitas dan inovasi daerah dalam mengumpulkan pendapatan asli daerah (PAD)Disebutkan, sebelum kebijakan otonomi diterapkan, rata-rata kemampuan daerah dalam meraup PAD hanya sebesar 5 persen dari total APBD-nya
BACA JUGA: Ingin Inovasi, Kepala Daerah Takut Dikriminalisasi
Namun, setelah diterapkan kebijakan otonomi daerah sejak 1999, angkanya naik menjadi 15 persen"Jika dulu rata-rata PAD-nya hanya lima persen, sekarang rata-rata 15 persen, berarti kemampuan daerah dalam menggali sumber-sumber daerah sudah meningkat
BACA JUGA: Inilah Daerah-daerah Berprestasi!
Ini kabar baik," ujar Gamawan Fauzi saat membuka acara peringatan Hari Otonomi Daerah ke XIV di sebuah hotel di Jakarta, Kamis (29/4).Dia menyebutkan, saat ini, total APBD di seluruh daerah sudah mencapai Rp400 triliun
Selain menyebutkan "kabar baik" itu, Gamawan juga menyebutkan sejumlah titik lemah di era otonomi ini
BACA JUGA: May Day, Demonstran Dilarang Bawa Hewan
Antara lain, menyangkut penguasaan informasi dan teknologi, serta minimnya sumber daya manusia (SDM) yang menguasai bidang tertentu.Khusus mengenai minimnya SDM, Gamawan memberi contoh sebuah daerah yang puya potensi tambang, tapi kepala dinas pertambangannya dijabat lulusan S2 jurusan sastraKalau pun harus merekrut PNS baru dari sarjana pertambangan, maka harus menunggu paling tidak 15 tahun untuk bisa menduduki jabatan kadis
Di bidang pendidikan, banyak daerah juga kekurangan guruGamawan mengaku sudah bertanya kepada Mendiknas M Nuh dan Menpan EE Mangindaan bahwa sebenarnya rasio guru dengan siswa sudah cukupHanya saja, yang jadi masalah adalah distribusinya yang tidak merataUntuk mengatasi hal ini, Gamawan mengatakan terus berkoordinasi dengan mendiknas dan menpan guna memecahkan masalah ini"Mungkin akan dilahirkan kebijakan bersama, sehingga kekurangan-kekurangan itu tidak akan diatasi dengan mengangkat guru, tapi dengan mendistribusikan yang lebih," terangnya(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selasa Depan, Sri Mulyani Diperiksa Lagi
Redaktur : Soetomo Samsu