Kemampuan Peserta Didik Baru Ditingkatkan Melalui Digitalisasi

Senin, 18 Juli 2022 – 15:01 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siber Kreasi dan Pendidikan Digital Sulawesi kembali menghadirkan kegiatan yang dikemas ringan dalam Program Makin Cakap Digital pada 2022. Foto: Kemenkominfo

jpnn.com, MAKASSAR - Literasi digital sangat penting dipahami. Karena itu, diperlukan kebijakan untuk menggunakannya, terutama bagi peserta didik baru. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siber Kreasi dan Pendidikan Digital Sulawesi kembali menghadirkan kegiatan yang dikemas ringan dalam Program Makin Cakap Digital pada 2022 ini.

BACA JUGA: Kemenkominfo dan Siber Kreasi Gelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Literasi Digital

Setelah beberapa kali pertemuan, kali ini para peserta didik baru SMA kelas X Cabang Dinas Pendidikan kembali menerima materi dari Arfan Tahir yang merupakan  Kepala Kasubag Kuangan Disdik, Achmad Rafiq Praktisi dan Conten Writer, Joddu Caprinata yang merupakan Founder & COO Bicara Project.

Kegiatan ini dilakukan agar kemampuan para siswa dalam berkomunikasi lebih baik lagi, terutama komunikasi digital guru dan siswa di sekolah.

BACA JUGA: Gandeng Siber Kreasi, Kemenkominfo Ingin Peserta Didik Baru Cakap Digital

Arfan Tahir membahas tentang berbagai tantangan dalam dunia digital. 

“Dunia Digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar, berinteraksi , tempat anak-anak bertumbuh kembang, sekaligus kita hadir sebagai bangsa bermartabat,” jelasnya.

BACA JUGA: Kemenkominfo Dorong Masyarakat Buat Konten Digital tentang Nilai Pancasila

Arfan menjelaskan digitalisasi budaya adalah tentang jatidiri kita dalam ruang budaya digital dan ini tak ada bedanya dengan budaya non digital.

Digitalisasi Budaya memungkinkan kita mendokumentasikan kekayaan budaya.

Digitalisasi Budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas,” jelasnya.

Arfan menyatakan ada beberapa kelompok rentan yang harus dapat diberi pemahaman tentang Literasi Digital, yaitu anak-anak, perempuan , disabilitas, dan lansia. 

Karena itu, diperlukan satu kegiatan kesetaraan digital melalui digital inklusif.

Sementara itu, Arfan mengatakan menghadirkan dunia digital, melalui program Smart School, perlunya mewujudkan ekosistem digital di sektor pendidikan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler