KENDARI - Sekitar 200 hektar sawah di Desa Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara di pastikan gagal panen (puso) tahun iniPenyebabnya, selain kemarau panjang juga karena sumur bor dan waduk yang biasanya menjadi tumpuan suplai air petani tidak lagi berfungsi
BACA JUGA: Ayam Berkaki Empat, Anusnya Dua
Para petani diprediksi mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.Anto, salah seorang petani mengaku kerugian mencapai Rp 7 juta per hektarnya
Ia mengatakan, saat ini seluruh petani sudah melakukan upaya agar tanaman padinya bisa diselamatkan, seperti melakukan pengisapan melalui aliran sumur bor yang disediakan pemerintah
BACA JUGA: Pemko Siap Bayar, Jalanan Pekanbaru Terang Lagi
Sayanganya, sumur bor yang dibuat pemerintah berusia belasan tahun itu, saat ini kondisinya sudah tidak layak digunakan"Dari sembilan sumur bor yang ada, hanya tiga yang bisa berjalan
BACA JUGA: LMND Kecam Tindakan Represif Polda Jambi
Namun tiga sumur tersebut jika dilakukan pengisapan yang keluar yaitu air bercampur lumpur," ungkapnya.Para petani lanjut Anto, biasanya mengunakan aliran waduk Relasi yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi tanaman padiNamun waduk tersebut tidak bisa juga dijadikan alternatif untuk mendapatkan air karena airnya sudah kering. Belum lagi saluran waduk tersebut sudah rusak"Petani sudah melaporkan ini sudah beberapa tahun lalu, sebelum kemarau tiba namun tidak ada perhatian pemerintah setempat," jelasnya.
Di tempat berbeda, Suparjo menambahkan jika dirinya sudah saat ini hanya mengandalkan air hujan sajaHanya saja curah hujan saat ini masih kurang sehingga areal sawah masih mengering.
"Saat ini padi saya sudah siap berbuah jika sepuluh hari lagi tidak dapat air maka tidak akan terjadi panen," katanyaPadahal kata Parjo, dalam satu hektar dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp 12 juta"Kalau kemarau tetap seperti sekarang ini, maka kerugian yang dialami bisa mencapai Rp 8 juta," ujar Suparjo(kp/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hujan, Tanggul Lumpur Akan Jebol
Redaktur : Tim Redaksi