jpnn.com, SEKADAU - Linda (35) dan anaknya, Merlis Awandi (dua bulan) meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Kepala mereka pecah karena tertimpa pohon durian di Jalan Dusun Lubang, Desa Lubuk Tajau, Nanga Taman, Sekadau, Sabtu (1/7).
BACA JUGA: Pesta Rebung Campur Ampas Tuak, 2 Tewas, 1 Kritis
“Korban dibonceng oleh suaminya, Adu menggunakan sepeda motor Yamaha Vega ZR. Sementara istrinya dan anaknya di belakang dengan posisi sang anak di gendongan ibunya,” ujar Kapolres Sekadau AKBP Yury Nurhidayat, Minggu (2/7).
Dia menambahkan, pohon durian tumbang setelah dipotong warga setempat bernama Isunlinus alias Linus.
BACA JUGA: Bukan Suami Istri Ngamar, Digerebek saat Begituan
Menurut Yury, sebelum kejadian, Linus pergi menebang pohon durian untuk keperluan membangun rumahnya.
“Pohon durian itu dibeli tersangka dari warga Dusun Kibang,” kata Yury.
BACA JUGA: Uhuk... Pak Guru Tertangkap Ngamar Bareng Janda
Dia mengatakan, pohon yang ditebang itu berada di pinggir jalan.
Sesampainya di lokasi, Linus membuat tapak tebangan di pohon durian berukuran sangat besar tersebut.
Awalnya, Linus menyangka pohon akan tumbang ke arah hutan.
“Namun, karena angin kencang, perkiraan tersangka meleset. Pohon malah tumbang ke arah jalan raya,” beber Yury menirukan pernyataan Linus.
Karena takut terjadi apa-apa, sambung Yury, Linus mengaku berlari ke arah jalan bermaksud memperingatkan pengguna jalan yang melintas.
Nahas, pada saat itu kedua korban melintas.
Kepada penyidik kepolisian, Linus mengaku sudah memperingatkan korban untuk tidak melintas.
“Namun, tidak digubris,” kata Yury.
Sementara itu, Kapolsek Nanga Taman Ipda Arisman mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
“Tersangka Linus dibawa ke Mapolres Sekadau,” kata Arisman. (bdu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah! 2 Wanita dan 3 Pria Ngamar Bareng saat Ramadan
Redaktur & Reporter : Ragil