jpnn.com, JAKARTA - Dewan Rempah Kejayaan Indonesia (DRKI) menggelar pengukuhan pengurus pusat periode 2023-2027 baru-baru ini.
Pengukuhan itu diselenggarakan bersamaan dengan Kongres DRKI dalam rangka pemaparan program dan strategi kerja guna memperkuat eksistensi rempah Indonesia.
BACA JUGA: Budaya Jamu Diakui UNESCO, Rosita Berharap Minuman Rempah Makin Digemari
Diketahui, rempah pernah menjadi komoditas utama hasil pertanian dan perkebunan sebelum Indonesia merdeka.
Namun, setelah Indonesia merdeka, dominasi rempah sebagai komoditas ekspor utama menurun.
BACA JUGA: Saat Kopi, Rempah, dan Gadis Kretek Bertemu: Kolaborasi Janji Jiwa dan Netflix
Tergeser dengan komoditas pangan dengan implementasi penguatan pangan.
Ketua Umum DRKI, Tjokorda Ngurah Agung Kusuma Yudha mengungkapkan pihaknya akan mengembalikan kejayaan rempah, dengan meningkatkan daya saing komoditas tersebut di kancah global.
BACA JUGA: Butuh Minuman Sehat untuk Tubuh? Wedangan Rempah Tempatnya
"Dahulu, saat penjajahan, rempah kami dicari. Mereka kaya karena rempah kita. Kenapa kita tidak berusaha kaya dengan rempah itu?" kata Agung kepada awak media di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia yang tersebar di darat dan di laut.
Ada lebih dari 30 ribu spesies tanaman, termasuk rempah yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan, dan obat serta kosmetika bagi masyarakat Indonesia maupun global.
Melihat kekayaan tersebut, DRKI pun memiliki visi meningkatkan mutu, daya saing dan keberlanjutan untuk meraih gelar Ibu Rempah Dunia.
DRKI berkomitmen memaksimalkan pemanfaatan rempah dalam negeri di tengah kerugian ekonomi akibat merosotnya perdagangan komoditas tersebut.
"Perlu untuk terus ditingkatkan dan terus dijaga. Jangan sampai rempah kita hanya dimanfaatkan oleh asing," imbuhnya. (mcr31/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Budayaw IV Resmi Ditutup, 4 Negara Berkolaborasi di Jalur Rempah
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah