Kembangkan Go Entrepreneur, Smarteschool Gencarkan Sosialisasi ke Seluruh SMK

Rabu, 26 Oktober 2022 – 19:18 WIB
Dinas Pendidikan DKI Jakarta berkolaborasi dengan alumni dan Go Entrepreneurs dalam program pengembangan wirausaha SMK. Foto. dok. Smarteschool

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta berkolaborasi dengan alumni dan Go Entrepreneurs dalam program pengembangan wirausaha SMK.

Kerja sama yang terjalin sejak 2019 ini telah menghasilkan platform digital Smarteschool. Di samping membuka kesempatan wirausaha bagi banyak SMK di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Kekurangan Pengajar SMA dan SMK, Papua Barat Mengangkat Guru PPPK

CEO Smarteschool.id Rochim Ramadhani mengatakan Smarteschool menjadi platform yang dipercaya untuk mengembangkan program Go-Entrepreneur (kewirausahaan) pada jenjang pendidikan SMK melalui platform digital.

"Lahirnya entrepreneur ini karena keresahan Pak Harmony Ginting, karena menjadi pengusaha sangat sulit," ujar Rochim Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (26/10).

BACA JUGA: Kejaksaan Tahan Kepala Sekolah dan Bendahara Dana BOS SMKN 1 Batam

Dia melanjutkan keinginannya (Harmony Ginting), alumni bisa didestiminasikan ke sekolah-sekolah lain agar lebih mudah.

Untuk menjadi pengusaha itu langkahnya seperti ini, bagaimana juga meminimalisir terjadinya sebuah kegagalan karena berdasarkan pengalaman-pengalaman.

BACA JUGA: Karang Taruna, Perilaku Enterpreneurship, dan Generasi Muda

Rochim mengakui ada kendala, apalagi mengenai digitalisasi. Infrastruktur belum merata, bahkan di DKI Jakarta masih sulit mendapatkan internet.

"Cikal bakal mengapa fokus untuk digitalisasi ini karena satu hal yang kami sadari. Pertama ada anggaran penggunaan kertas pada dana BOS. Angkanya mencapai ratusan rupiah," terangnya. 

Jika didigitalisasikan ujarnya, akan lebih efisien mencapai 70% dengan hanya mengeluarkan biaya server, dan penggunaan internet.

Dengan anggaran Rp 100 juta akan lebih hemat dengan pengeluaran dana hanya sekitar Rp 30 juta untuk biaya sewa server tahunan.

Nah, dana itu kata Rochim, yang mereka efisiensikan untuk digitalisasi. Sering sekali sekolah mendapat musibah seperti kebanjiran, kebakaran, arsip hilang, dengan adanya digitalisasi ini menjadi solusi. 

Secara potensi, persentasenya hanya 3%. Itu berarti kata Rochim, masih 97% yang belum tergarap, yaitu SDM, sumber daya alam.

Selain itu, apa saja program yang bisa digarap dan fokusnya untuk anak-anak SMK. 

"Seperti kami yang fokusnya kepada adik-adik SMK agar menjadi jembatan mereka bisa berwirausaha. Mereka harus di-support, dibimbing terutama dari pihak sekolah," ujarnya.

Itu semua kata Rochim dikembangkan Go Entrepreneur. Dia berharap kerja sama dengan Disdik DKI bisa memudahkan mereka ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi

Smarteschool dibangun dan dikembangkan oleh PT. ITHO Indostock selama kurang lebih 3 tahun. Saat ini telah memiliki ratusan fitur yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan manajemen sekolah yang terintegrasi. 

Selama 3 tahun tersebut, telah bergabung puluhan ribu sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK dari seluruh Indonesia. 

Smarteschool adalah platform yang mendukung peningkatan penggunaan aspek digitalisasi didalam dunia pendidikan, hal tersebut terbukti dengan telah melakukan ratusan workshop di seluruh Indonesia.

"Kerja sama dengan Pemprov DKI. Jakarta ini merupakan pencapaian yang fantastis bagi Smarteschool, tetapi kami akan tetap terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan pengembangan kewirausahaan di jenjang pendidikan SMK," pungkas Rochim. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler