Kembangkan Inovasi Ekonomi Lokal Berbasis Komoditas Unggulan

Rabu, 21 Maret 2018 – 20:02 WIB
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti (kanan) menandatangani kesepakatan kerja sama program Responsive Innovation Program (RIF) dengan perwakilan Cowater Sogema dari Kanada (tengah) di Jakarta, Selasa (20/3). Foto: JPG

jpnn.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengumumkan enam kabupaten penerima bantuan program Responsive Innovation Program (RIF) tahap pertama sebesar Rp 1 miliar. Keenam kabupaten itu adalah Maluku Tengah, Pinrang, Kubu Raya, Lombok Timur, Banyuwangi dan Tabanan.

Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Pembangunan Perdesaan Bappenas Sumedi Andono Mulyo mengatakan, program RIF sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membangun desa. Program yang akan berlangsung selama tiga tahun itu merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Kanada melalui program National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSELRED).

BACA JUGA: Ada Bangkai Paus Sperma, Ya Ampun Baunya...

Melalui RIF maka daerah akan dikembangkan sesuai potensi masing-masing. “Kerja sama untuk mengelola agar SDM (sumber daya manusia, red) menjadi lebih produktif dan mendukung keunggulan daerah sehingga menjadi unggulan yang kompetitif,” ujar Sumedi dalam pengumuman pengumuman daerah yang menjadi proyek percontohan RIF di Jakarta, Selasa (20/3).

Keenam kabupaten langsung yang terpiluh langsung mendandatangani kesepakatan kerja sama Kemitraan Proyek Inovasi RIF Tahap I dengan Cowater Sogema. Perusahaan konsultan yang berbasis di Ottawa, Kanada itu akan memberi pendampingan dalam percepatan meningkatkan iklim usaha, meningkatkan penanaman modal dan mendorong ekonomi inovatif.

BACA JUGA: Dua Bule Keluyuran di Bali saat Nyepi, Beginilah Akibatnya

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Cowater Sogema menyampaikan rasa sukur dan terima kasihnya karena daerah yang dipimpinnya terpilih sebagai proyek percontohan RIF I. Menurutnya, Pemkab Tabanan akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) demi program itu.

“Kami sangat merespons baik program kerja sama ini dan kami telah menandatangani MoU kerja sama program RIF dalam pengembangan ekonomi lokal yang ada di Tabanan,” ujarnya.

BACA JUGA: Kiprah Bupati Eka Dianggap Bawa Kemajuan bagi Kaum Perempuan

Eka menjelaskan, Pemkab Tabanan telah mengajukan program NIKOSAKI dalam rangka pengembangan sektor pertanian agrobisnis nira, kopi, salak dan kelapa yang menjadi unggulan salah satu kabupaten di Bali itu. Pemkab Tabanan juga mengembangkan ekonomi inovatif melalui pengolahan hasil tani yang dimiliki.

Menurut Eka, Tabanan memiliki program 1 desa 1 produk unggulan. Melalui program itu, Pemkab Tabanan melatih para petani agar mandiri.

“Dalam pengolahan ada strategi meningkatkan ekonomi inovatif. Misalnya beras itu dijual tidak hanya dalam bentuk beras melainkan sudah diolah dalam bentuk lain seperti teh beras merah sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi”, papar Bupati Eka.

Terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan Bali Ida Bagus Wiratmaja meyakini program RIF akan meningkatkan kualitas SDM di daerahnya. Selain itu, Pemkab Tabanan juga akan mendorong badan usaha milik daerah (BUMD) ataupun BUMDesa menyerap hasil pertanian ataupun produk unggulan warga. “Sehingga bisa menyelesaikan seluruh permasalahan dari hulu ke hilirnya,” tuturnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampah di Tabanan Bakal Beres Sebelum Annual Meeting IMF-WB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler